Sosok Ipda Ferren Azzahra Polwan yang Vonis Valyano Idap NPD, Kini Siswa Gagal Dilantik Jadi Polisi
Sosok Ipda Ferren Azzahra Putri Polwan yang Diagnosis Valyano Sampai Dipecat dari SPN
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Pertama kata Ferren, Valyano menunjukan sikap tak biasa saat lari dengan berteriak Brimob, padahal rekan lainnya berteriak Sabhara.
"Contoh anak kami dinyatakan NPD adalah saat lari bersama siswa anak kami bersorak 'Brimob' dan itu dianggap oleh Bakpesi Polda Jabar NPD," kata Ferren di DPR RI.
Lalu lanjut Ferren, Valyano Boni Raphael juga meminta fasilitas kesehatan yang tak sesuai aturan di SPN Polda Jabar.
"Merasa memiliki hak lebih. Kami dapat data dari SPN yang bersangkutan tidak ingin dirawat di rumah sakit Polri saat infaksi gigi ingin dirawat di Siloam ingin mendapat fasilitas terbaik," katanya.
Valyano juga disebut melakukan eksploitasi interpersonal.
Menurut Ipda Ferren Azzahra Putri, Valyano Boni Raphael pernah menyuruh siswa SPN lain menyabetkan lidi ke punggungnya.
"Dengan maksud seolah dipukuli pengasuh. Karena dilakukan pemeriksaan tidak terbukti adanya pemukulan dan penculikan tersebut, Propam kami sudah melaksanakan pemeriksaan," katanya.
Terakhir Valyani dinilai sebagai pribadi yang arogan dan angkuh.
Baca juga: Valyano Siswa SPN Disebut NPD karena Teriak Brimob Saat Lari, Sahroni Emosi Tunjuk-Tunjuk Polwan
"Ini sudah meluapkan kebencian ini gak baik, gak boleh, ini gak bisa. Ini bukan faktual dari cerita yang terjadi ini hanya kebencian. Masa menuduh si ini gak bener si itu gak bener, apa ibu bener ? belum tentu lho.Jjangan melakukan laporan ini atas kebencian, analisa ini analaisa itu. Ibu melaporkan ini sama saja melaporkan ini anak gak benar, hanya kebencian yang ibu laporkan itu," kata Ahmad Sahroni.
Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Dr. Nariyana mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sub spesialis, Valyano Boni Raphael memiliki kerentanan.
"Terperiksa memiliki kerentanan yang perlu diantisipasi agar mampu menjalani pendidikannya dengan baik yaitu terperiksa memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide pikiran yang cukup baik hanya saja cara berpikirnya yang kurang matang dan cenderung mencari solusi yang cepat dan instant ketika menghadapi masalah atau situasi tekanan," katanya.
Menurut Nariyana, Valyano juga memiliki kebutuhan dalam menonjolkan diri.
"Terperiksa memiliki kebutuhan yang cukup besar dalam menonjolkan diri dan mendapatkan pengakuan orang lain sehingga menjadikan terperiksa rentan untuk mengalami masalah karena sikap dan perilaku yang disalahartikan oleh lingkungan yang belum mengenalnya," katanya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
| Usaha Sembuhkan Stunting, Anggota DPR RI Endang Setyawati Thohari Bagikan Ikan di Kota Bogor |   | 
|---|
| Menteri LH Segel Tempat Wisata di Puncak Bogor, Hanif Faisol Yakin Tak Tambah Angka Pengangguran |   | 
|---|
| Geram dengan Kebijakan Menteri LH, Anggota DPR RI Sebut Ganggu Iklim Pariwisata Puncak Bogor |   | 
|---|
| Kelakuan Brigadir Esco di Belakang Istri, Rizka Santai Dengar Aduan Polisi : Suamimu Banyak Hutang |   | 
|---|
| Ekspresi Santai Briptu Rizka Saat Tahu Ada Mayat di Belakang Rumah: Saya Kira Itu Bukan Suami Saya |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.