100 Orang Tewas Gara-gara Truk Tambang, Dedi Mulyadi Kaget : Parung Panjang Neraka Bagi Warga Bogor

Dalam waktu kurang 2 tahun sudah ada 100-an orang tewas akibat truk tambang. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sampai menyebut Parung Panjang neraka

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel/Dok Polsek Parung Panjang
KORBAN TRUK TAMBANG PARUNG PANJANG - Dalam waktu kurang 2 tahun sudah ada 100-an orang tewas akibat truk tambang. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sampai menyebut Parung Panjang adalah neraka bagi warga Bogor. 

AKBP Rio Wahyu Anggoro mendata 100-an orang tewas akibat truk tambang, jalan rusak dan tebalnya debu di Parung Panjang.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sulap Area Tinggal Prabowo Jadi Kerajaan Tua, Kadisbudpar Bogor: Filosofi Dikaji

"Hampir 2 tahun data kami, karena kontur jalan, jumlah muatan, jalan rusak, penerangan jalan umum kurang memadai, dan sempitnya jalanan. Itu di luar dari penyakik lain seperti ISPA," jelasnya.

Dedi Mulyadi menjelaskan saat ini sudah dipastikan perbaikan jalan di Parung Panjang akan segera dikerjakan.

"Sisi jalan kita sudah ok, kalau tahun sekarang terlalu mepet. 2026 sudah ok. Kita bangun total selesai yang penting tanahnya, karena ingin diperlebar kan, disiapin jalan tambang khusus," katanya.

Anggaran yang diperlukan untuk pembangunan jalan berkisar Rp 48 miliar.

Dedi Mulyadi mengatakan sebelum dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat akan mendorong Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera melakukan pembangunan di Parung Panjang.

"Tahun ini saya bisa paksa kepala PU untuk segera membangun jalan existing jalan provinsi yang sudah ada, sebelum berpikir tentang jalan tol tambang," katanya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Acak-acak Bogor, Rudy Susmanto Duduk Menyimak, Aroma Kerajaan Tua Mulai Terasa

Hanya saja masalahnya kini anggaran sudah ditetapkan sehingga perlu menunggu perubahan.

"Membangun jalan Parung Panjang kurang lebih Rp 50, Rp 75 miliar gak masalah tahun ini kita bangunin. Asal kepala PU bersedia mau melelangkan, kan kemarin alasannya waktunya mepet. makanya mudah-mudahan Mendagri memberi peraturan tentang perubahan anggaran, karena ini menyangkut nyawa orang," kata Dedi Mulyadi.

Selain kondisi jalan, Dedi Mulyadi juga perlu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Tangerang untuk mensinkronkan jam operasional truk tambang.

"Jam operasional tolong disinkronkan antara Pemprov Banten dengan Pemprov Jabar. Si penambang ketika jam operasional berbenturan dengan orang tua antar jemput anak sekolah, aktivitas masyarakat di pasar itu berbenturan bisa meningkatkan jumlah korban," kata AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Dedi Mulyadi menganggap bahwa Parung Panjang seperti nerak bagi warga Bogor.

"Berarti Parung Panjang itu adalah neraka bagi warga Bogor. Dia neraka di jalan raya akibat penambangan, dia neraka akibat polusi penambangan dan dampak lingkungannya," kata Dedi Mulyadi.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved