Ketua PGRI Karawang Garang Lawan Bro Ron, Keceplosan Depan Demul Soal Jatah 30 Persen dari Dana PIP
Ketua PGRI Kawarang Keceplosan Soal Jatah 30 Persen dari Dana PIP, Bro Ron Semakin Emosi : Gue Kulitin
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Persoalan politisi PSI Ronald Aristone Sinaga atau Bro Ron dengan PGRI Kabupaten Karawang semakin mengular panjang.
Ketua PGRI Kabupaten Karawang Uyat mengadukan tindakan Bro Ron ke Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi.
Mereka tak terima atas tindak dan ucapan Bro Ron saat meminta data penerima Program Indonesia Pintar (PIP) yang beradal dari aspirasi anggota Komisi X DPR RI.
Bro Ron mendatangi sekolah SMP Negeri 1 Kutawaluya untuk meminta data penerima PIP pada tahun 2020, 2021 dan 2022.
Uyat menerangkan kala itu Bro Ron tak bertemu dengan kepala sekolah yang menjabat di tiga tahun tersebut.
"Dia tidak bertemu kepala sekolah karena sudah dimutasi. sekarang Plt," kata Uyat dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Menurutnya kepsek yang menjabat di tiga tahun itu kini menjadi Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kutawaluya.
Yang menjadi persoalan Uyat adalah tindakan dan ucapan Bro Ron.
Ia bercerita saat itu Bro Ron seolah mengintimidasi guru-guru yang tidak mengetahui duduk persoalan mengenai PIP aspirasi di tahun 2020, 2021 dan 2022.
Bahkan menurutnya Bro Ron yang datang dengan 2 tim dan 6 pengawal menurutnya, mengunci ruangan berisi guru-guru tersebut demi bisa mendapat data PIP.
Amsoi bercerita Bro Ron sampai mencacimaki guru dan menuduhnya sebagai maling.
Uyat mengungkap di Kabupaten Karawang dana aspirasi anggota DPR RI dikelola melalui pokir.
Sehingga data yang diminta Bro Ron tersebut tidak tersedia.
"Karena gak ada data," katanya.
Pasalnya menurut Ansohi dana ada orang suruhan yang meminta jatah sebanyak 20 sampai 30 persen.
Baca juga: Fokus Bangun Jalur Puncak II, Dedi Mulyadi Minta Bupati Tak Beli Mobil Dinas Baru hingga Jalan-jalan
"Ada orang suruhan minta kalau cair minta 30 persen, itu bukan hanya di SMP, di SD juga satu Kabupaten Kawarang juga begitu," katanya.
Ia mengatakan kepala sekolah SMP Negeri 1 Kutawaluya saat itu sudah menolak.
"Kepsek juga menolak kalau 20-30 persen diminta otomatis kita bermasalah dengan orang tua. Reguler aja kadang ngasih kadang tidak, itu mah ridho yah," kata Uyat.
Namun Uyat bersaksi bahwa dana PIP itu ditolak karena kepsek tak bersedia memberi 30 persen.
"Justru belum terjadi, ditolak kepala sekolah," katanya
Data tersebut justru berbanding terbalik dengan milik Bro Ron.
"Dia punya data Kemendikbud. Kalau dari bawah gak," kata Uyat.
Baca juga: Dedi Mulyadi Kumpulkan Pejabat Pemkab Bogor di Sentul, Cari Solusi Jalur Tambang Parungpanjang
Tapi belakangan ramai bahwa kepsek SMP Negeri 1 Kutawaluya periode 2020-2022 itu bersiap mengembalikan uang PIP sebesar Rp 40 juta.
Selain itu sosoknya juga sudah dilaporkan ke Kejaksaan.
"Kalau terjadi penyimpangan, berarti kasusnya diselesaikan dulu," kata Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi.
Demul mengatakan demi bisa menyelesaikan masalah ucapan dan tindakan kasar Bro Ron, sekolah wajib membereskan tuduhan penyimpangan dana PIP.
"Tidak berkenan pada ucapan, menurut saya lebih dulu harus dibuktikan sekolah itu tidak bermasalah. yang tidak berkenan itu yang tidak terlibat masalah. Urusan guru dan pip itu berbeda. pip mah kan urusan kepsek dan tata usaha," kata Dedi Mulyadi.
Sementara Bro Ron dalam postingannya semakin tidak sabar untuk membuka data.
"Gak sabar gue kulitin nih sih," tulis Bro Ron di Instagram.(*)
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Nominal Fantastis yang Akan Terkumpul dari Program KDM Rp 1.000/Hari, Capai Miliaran Jika ASN Ikut |
![]() |
---|
Balasan Dedi Mulyadi Dituduh Palak Pelajar Rp 1.000 Sehari, Ibu-ibu yang Nunggak BPJS Jadi Contoh |
![]() |
---|
Yai Mim Adukan Kelakuan Ketua RW ke Dedi Mulyadi, Sekongkol dengan RT Saat Konflik dengan Sahara |
![]() |
---|
Sosok Anak Yai Mim yang Ikut Murka Ibunya Difitnah Sahara hingga Viral, Ternyata Sosok Terpandang |
![]() |
---|
Kebingungan Toni Paving Block Terima Order Dedi Mulyadi, Rp 50 juta untuk Mesin, Bahan Cari Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.