Viral di Media Sosial

Viral Guru SMK di Cibinong Marah-marah dan Bicara Kasar di Kelas, Sebut Dana BOS Saja Tak Cukup

Viral di media sosial seorang guru SMK di Cibinong Bogor marah-marah soal uang pungutan sekolah.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Instagram @brorondm
GURU DI CIBINONG MARAH-MARAH - Viral di media sosial seorang guru SMK di Cibinong Bogor marah-marah soal uang pungutan sekolah. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Viral di media sosial seorang guru SMK di Cibinong Bogor marah-marah soal uang pungutan sekolah.

Tak hanya itu, guru SMK juga menjelek-jelekan Ronald A Sinaga alias Bro Ron yang kini sedang fokus mengurus soal polemik uang Program Indonesia Pintar (PIP).

Menurut guru SMK itu, Bro Ron sedang mencari cara agar viral demi politik.

Bahkan ia juga mengancam siswanya agar tidak viral di media sosial.

Sebab jika sekolahnya viral, maka para siswanya akan sulit diterima bekerja di berbagai tempat.

Parahnya, guru SMK itu berbicara dengan kalimat kasar dan tak pantas.

Video guru SMK di Cibinong itu direkam diam-diam oleh siswanya di dalam kelas.

Siswa itu kemudian mengirim pesan ke Bro Ron dan mengadukan ulah sang guru wanita itu.

"Assalamualaikum Bang Broron, saya mau melaporkan masalah di smkn cibinong terkait abang dan guru. Di sini saya kedapetan guru yang sedang membahas tentang sosmed dan bayaran, saya rekam diam diam dan nama abang direndahkan dalam pembahasannya," tulis siswa itu.

Ia juga merinci pernyataan sang guru yang merendahkan dana BOS dan orangtua siswa.

"Yang pertama bahas bang broron, yang kedua pernyataan kalo dana bos tidak cukup, yang ketiga merendahkan orangtua siswa yang bayarannya kecil," kata siswa itu.

Terlihat pada video, guru wanita yang mengenakan kerudung berwarna krem itu sedang marah-marah di dalam kelas.

"Lu kira emang si Broron tuh. Ada orang pengen viral, pengen masuk partai, apa coba bisnisnya? Bisnisnya adalah sok atuh (tidak jelas suaranya)," kata guru tersebut.

Guru itu kemudian mengancam siswanya jangan sampai sekolahnya dicap jelek oleh publik.

Sebab hal itu bisa merugikan siswanya sendiri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved