Ramadhan 2025
Ramadhan 2025 - Resep Menu Takjil Buka Puasa: Bakwan Kembang Kol, Bisa Jadi Cemilan atau Lauk
Simak resep menu takjil buka puasa Ramadhan 2025: Bakwan Kembang Kol camilan renyah dan lezat disantap saat berbuka puasa.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak resep menu takjil buka puasa Ramadhan 2025: Bakwan Kembang Kol.
Bakwan Kembang Kol bisa jadi lauk maupun camilan yang renyah, terutama setelah buka puasa.
Bahan-bahannya pun cukup gampang.
BAKWAN KEMBANG KOL
- Waktu: 30 Menit
- Sajian: 15 Buah
Bahan:
150 gram kembang kol, potong per kuntum
100 gram wortel, iris korek api
1 batang daun bawang, iris halus
125 gram tepung terigu protein sedang
25 gram tepung beras
1 sendok makan tepung sagu
150 ml santan dari 1/4 butir kelapa
1 butir telur kocok lepas
700 ml minyak untuk menggoreng
Bumbu Halus:
2 butir bawang merah
1 siung bawang putih
1 buah cabai merah keriting
2 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok teh gula pasir
Cara Membuat Bakwan Kembang Kol:
1. Campur tepung terigu, tepung beras, tepung sagu, bumbu halus, dan santan. Aduk rata.
2. Tambahkan telur. Aduk rata. Masukkan kembang kol, wortel, dan daun bawang. Aduk rata.
3. Sendokkan campuran kembang kol ke dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai matang.

Baca juga: Ramadhan 2025 - Resep Menu Sahur: Omelet Sayur, Kaya Isian dengan Jamur, Paprika, hingga Jagung
Baca juga: Ramadhan 2025 - Resep Menu Sahur: Rolade Ayam Sosis, Lauk Praktis Nan Gurih buat Teman Makan Nasi
Baca juga: Ramadhan 2025 - Resep Menu Buka Puasa: Sup Tahu Ikan Gulung, Simpel Dibuat dan Kaya Protein
Lima Ragam Doa Buka Puasa
Dikutip dari laman mui.or.id, ada lima ragam bacaan doa yang bisa dilafalkan ketika berbuka puasa.
Pertama, doa yang berasal dari riwayat Abu Daud dari Sahabat Ibnu Umar ra., bahwa Rasulullah ketika berbuka puasa berdoa dengan membaca:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah)
Artinya: “Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2010)
Kedua, masih riwayat Abu Daud dari Mu’adz bin Zahrah, ia bercerita bahwa Rasulullah pernah berdoa saat berbuka puasa, sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
(Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu)
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Daud no. 2011)
Di masyarakat kita, doa ini ada tambahannya, dan ini tidak masalah. Sebab sekali lagi, doa tidak terbatas pada riwayat. Kita dibebaskan mengekspresikan doa selama itu baik. Tambahan tersebut yakni:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
(Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin)
Artinya: “Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka.”
Ketiga, riwayat dari Ibnu Sunni dari Mu’adz bin Zahrah:
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أعانَنِي فَصَمْتُ، وَرَزَقَنِي فأفْطَرْتُ
(Alhamdulillahilladzi a’aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu)
Artinya:” Segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku dapat berpuasa, dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.” (HR. Ibnu Sunni)
Keempat, masih riwayat dari Ibnu Sunni, tapi dari Sahabat Ibnu Abbas:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنا، وَعلى رِزْقِكَ أَفْطَرْنا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إنَّكَ أنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
(Allahumma shumnaa, wa ‘alaa rizqika aftharnaa, fataqabbal Minna innaka antas samii’ul ‘aliim)
Artinya: “Ya Allah, karena Kamu kami berpuasa, dan dengan rizki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (HR: Ibnu Sunni)
Kelima, doa berdasarkan riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Sunni, dari Ibnu Umar yang berdoa:
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
(Allahumma inni asaluka birahmatikallatii wasi’at kulla syaiin antaghfira lii)
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.”
(Lihat selengkapnya: al-Nawawi, al-Adzkar, hlm. 190)
Artikel ini tayang di Sajian Sedap
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.