Polemik Lagu Sukatani ''Bayar Bayar Bayar'', Didi Riyadi: Seharusnya Negara Hadir, Polisi Muhasabah
Musisi sekaligus drummer band Element, Didi Riyadi, menyoroti polemik Sukatani Band dan lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar."
Penulis: Tiara A. Rizki | Editor: Tiara A. Rizki
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Musisi sekaligus drummer band Element, Didi Riyadi, menyoroti polemik Sukatani Band dan lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar."
Lagu "Bayar Bayar Bayar" dirilis pada 2023 dan masuk album Sukatani Band yang berjudul Gelap Gempita.
Lagu tersebut belakangan menjadi perbincangan lantaran liriknya dianggap menyinggung institusi kepolisian.
Bahkan, dua personel utama Sukatani Band, Muhammad Syifa Al Lutfi alias Alectroguy (gitaris) dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel (vokalis) sampai menyampaikan permintaan maaf terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Polri.
Permintaan maaf tersebut diunggah di media sosial Instagram, @sukatani.band, Kamis (20/2/2025).
Permintaan maaf Sukatani Band juga menuai sorotan.
Sebab, kedua personel itu menyebutkan nama asli dan tampil tanpa mengenakan topeng, sesuatu yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya di depan publik.
Selama ini, Sukatani Band memilih tampil anonim dan selalu memakai penutup wajah.
Sehingga, muncul dugaan bahwa Novi dan Syifa menyampaikan permintaan maaf mereka di bawah tekanan atau intimidasi.
Terkait polemik Sukatani, Didi Riyadi pun menilai lagu "Bayar Bayar Bayar" adalah ekspresi atau ungkapan kekecewaan terhadap sejumlah oknum polisi yang selalu mematok uang dalam berbagai hal.
Baca juga: Sekolah Gelagapan Diminta Bukti Vokalis Sukatani Buka Aurat : Ada yang Pakai Kacamata Tembus Pandang
Baca juga: Mahfud MD Bela Band Sukatani Soal Lagu Bayar Bayar : Siapa Bisa Bantah di Polisi Itu Banyak Pungli?
Baca juga: Mahfud MD Sebut Sukatani Band Seharusnya Tidak Perlu Minta Maaf, Kapolri Tegaskan Tidak Anti Kritik
"Sebenernya sih, saya melihatnya ini sebagai sesuatu yang simple. Bahwa karya seni itu adalah ketika lisan tidak bisa bertutur, maka itu adalah bentuk kebebasan dalam berekspresi," kata Didi Riyadi dalam tayangan Indonesia Lawyers Club yang di-publish di YouTube, Kamis (27/2/2025).
"Apakah itu diekspresikan kepada kanvas atau kepada musik, dalam sebuah lagu, dalam sebuah lirik tentu apa yang diciptakan oleh band Sukatani adalah merupakan bentuk ekspresi," sambungnya.
"Yang pasti sebelumnya, mereka sudah menangkap informasi-informasi atau mungkin mereka juga mengalami gitu loh dan ini adalah bentuk sebenarnya kegelisahan gitu kekecewaan kesedihan keresahan masyarakat bahwa ada oknum-oknum
polisi yang seperti ini gitu loh, apa-apa harus bayar, dikit-dikit bayar, dikit-dikit bayar, dikit-dikit bayar," tambah Didi,

Baca juga: Pihak Label Minta Publik Stop Bagikan Foto/Video tanpa Topeng Personel Sukatani Band, Ini Alasannya
Baca juga: Polemik Lagu Sukatani Band, Anas Urbaningrum Usul Novi Citra Diangkat Jadi Duta Presisi Polri
Negara Harus Hadir, Polisi Harus Koreksi Diri
Selanjutnya, Didi Riyadi menilai, seharusnya negara hadir dan memproteksi karya seni yang menjadi ungkapan ekspresi kekecewaan masyarakat.
"Sebenarnya harusnya, menurut saya, negara hadir secara penuh gitu, memproteksi sebuah karya yang menurut saya luar biasa," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.