Dikepung Tanah Longsor, Pemkot Bogor Tetapkan Status Darurat Bencana, Berlaku Sampai April 2025

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tetapkan status keadaan darurat bencana hidrometeorologi di wilayah Kota Bogor.

Penetapan ini berdasarkan surat keputusan (SK) Wali Kota Bogor Nomor 300.2/KEP.88-BPBD/2025.

Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, penetapan status keadaan darurat bencana hidrometeorologi ini menimbang telah terjadinya bencana alam angin, banjir, dan tanah longsor di beberapa titik lokasi di Kota Bogor pada tanggal 2 dan 3 Maret 2025.  

"Dalam putusan itu, menetapkan Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Kota Bogor," kata Dedie Rachim.

Dedie Rachim melanjutkan, status keadaan darurat ini ditetapkan selama 30 hari, terhitung sejak tanggal 4 Maret 2025 sampai dengan 2 April 2025.  

Sementara itu, Kota Bogor langsung dikepung bencana alam imbas hujan deras yang terjadi pada Senin (3/3/2025).

Total tercatat ada 13 bencana alam yang terjadi mulai dari tanah longsor hingga pohon tumbang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Hidayatullah mengatakan, 13 bencana alam ini terjadi di semua wilayah kecamatan.

Dari catatannya, bencana alam yang paling banyak terjadi yakni tanah amblas atau longsor.

“Bencana alam ini imbas hujan deras yang mengguyur. Total ada 13 bencana. Untuk rinciannya yakni 11 tanah longsor dan dua pohon tumbang,” kata Hidayatullah saat berbingang dengan TribunnewsBogor.com di RSUD Kota Bogor, Selasa (4/3/2025).

Untuk longsor sendiri banyak menimbulkan kerugian.

Mulai dari sepeda motor warga yang tertimpa, sampai bayi berusia 11 bulan yang sedang tertidur di kamarnya tewas.

Selain itu, longsoran ini juga sampai membuat akses jalan ditutup total yakni di Jalan Mbah Dalem Batu Tulis.

“Semuanya personel sudah lakukan evakuasi. Termasuk yang di Mbah Dalem. Itu sudah ditutup tidak bisa dilintasi kendaraan,” ucapnya.