Pengakuan Ahok Bawa Bukti Pamungkas ke Kejagung, Isi Amplop yang Ditenteng BTP Bikin Penasaran

Pengakuan Ahok bawa bukti pamungkas ke Kejagung guna pemeriksaan kasus dugaan korupsi Pertamina disorot. Isi amplop yang ditentengnya jadi misteri.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Kompas.com Shela Octavia
AHOK DIPERIKSA KEJAGUNG: Tangkapan layar Ahok tiba di Kejaksaan Agung, Kamis (13/3/2025). Pengakuan Ahok bawa bukti pamungkas ke Kejagung guna pemeriksaan kasus dugaan korupsi Pertamina disorot. Isi amplop yang ditentengnya jadi misteri. 

Saat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok kerap memarahi Riva, Maya, dan Yoki. 

Ahok menilai ketiganya kerap ngeyel ketika diberitahu olehnya. 

Bahkan, menurut Ahok, ketiganya tidak pernah mengikuti arahannya untuk membenarkan sesuatu yang keliru.

"Mereka ini ya dimarahi paling pintar. Dimarahi cuma diam, ngeyel nggak dikerjain. Minggu depan datang, sama lagi," kata Ahok dilansir dari Tribun Jakarta.

Selain itu, Ahok juga menyebut Riva, Maya, dan Yoki adalah sosok di balik transaksi pembayaran di SPBU masih menggunakan sistem cash atau uang tunai.

Padahal, sejak empat tahun lalu Ahok sudah meminta kepada ketiganya untuk mengubah sistem pembayaran di SPBU menggunakan aplikasi MyPertamina. 

Ahok menilai ketiga tersangka seakan tidak pernah takut kepadanya.

Sebab, Riva, Maya, dan Yoki selalu mengulang kesalahan karena Ahok tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemecatan.

Baca juga: Ngotot Sindir Ahok yang Ancam Bongkar Skandal Pertamina, Hotman Paris Ungkap Chat dari Menteri BUMN

Kini setelah kasus mega korupsi Pertamina terungkap, Ahok pun mempertanyakan mengapa Riva, Maya, hingga Yoki tak kunjung dipecat dari perusahaan plat merah tersebut. 

"Kalau yang brengsek-brengsek ini masih bercokol, berarti yang bisa memecatnya ada apa?" ujar Ahok.

Untuk melengkapi buktinya, Ahok siap memutar rekaman hingga notulen rapat selama ia menjabat di Pertamina

"Saya siap, saya senang membantu, dan saya senang kalau di sidang, semua rekaman rapat saya itu diputar supaya seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina, apa yang (membuat) saya marah-marah di dalam," papar Ahok.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berujar, sebelumnya mendapat tekanan untuk tidak membocorkan informasi terkait kondisi internal Pertamina

Namun kini, Ahok menyatakan kesiapannya untuk mengungkap bobrok perusahaan tersebut. 

"Mereka neken saya, saya gak boleh ngomong ke media karena ini rahasia perusahaan. Oke, saya mesti kerjain." 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved