Viral di Media Sosial

3 Kebohongan Orang Tua Soal Atlet Taekwondo Hilang 10 Tahun Terbongkar, Fidya Pasrah Disebut Durhaka

Terbongkar 3 kebohongan orang tua soal atlet taekwondo asal Bandung hilang 10 tahun. Fidya Kamalinda pasrah disebut anak durhaka gara-gara kabur.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Instagram baikfoundation dan ryukijanessa
ATLET TAEKWONDO HILANG: Tangkapan layar momen atlet taekwondo Fidya Kamalinda (kanan) menangis saat klarifikasi isu dirinya menghilang. Terbongkar 3 kebohongan orang tua (kiri) soal atlet taekwondo asal Bandung hilang 10 tahun. Fidya Kamalinda pasrah disebut anak durhaka gara-gara kabur. 

"Saya mau bilang bahwa itu adalah fitnah. Saya keluar dari rumah atas dasar keinginan saya sendiri yang sudah saya tahan sejak lama sekali," ungkap Fidya dilansir dari Instagram pribadinya dikutip dari Tribun Jatim.

2. Diculik seseorang

Dalam keterangannya depan awak media itu, Hindarto menyebut anaknya hilang diduga karena diculik seseorang.

Hindarto juga mengaku sudah tahu bahwa anaknya telah menikah.

Padahal sebelumnya Hindarto menyebut tidak bertemu Fidya selama 10 tahun lantaran tak ada kabar.

"Informasi warga, anak kami dibawa seseorang. Menurut seseorang anak kami sudah dinikahi seseorang tanpa pernah meminta restu kepada kami dan hingga tahun 2025 ini kami tidak bisa berkomunikasi dengan anak kami," kata Hindarto.

Menjawab pernyataan Hindarto, Fidya blak-blakan soal alasannya kabur dari rumah.

Alasan Fidya angkat kaki dari rumah adalah karena diduga sering mendapat kekerasan dari orang tuanya. 

Fidya menyebut perlakuan itu ia terima sejak usia 5 tahun.

"Saya ingin keluar dari rumah karena saya mendapatkan kekerasan dari kecil, saya dijambak ditendang diseret oleh bapak saya sendiri dan terjadi di tahun-tahun berikutnya" akui Fidya.

Fidya menurutkan bahwa ia juga tak mengerti apa penyebab orangtuanya melakukan penganiayaan terhadapnya.

"Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang, usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang," katanya.

Bahkan, ia pernah dibawa ke dukun sebelum bertanding, seolah ada cara mistis yang bisa menjamin kemenangannya.

Salah satu kejadian yang paling membekas baginya terjadi pada POPDA Riau 2014. 

Setelah mengalami kekalahan, Fidya mengaku mendapat pukulan bertubi-tubi dari ayahnya sebagai bentuk hukuman. 

"Setiap kali aku kalah, aku mendapatkan tekanan fisik dan lisan dari ayahku. Saya dipukul habis-habisan" ucap Fidya Kamalinda.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved