Pilu Bripda Ghalib Surya Ganta, Belum Lama Ditinggal Wafat Ayah, Kini Menyusul Gegara Penembakan

Gugurnya polisi Bripda M Ghalib Surya Ganta meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan sahabat.

Editor: Naufal Fauzy
kolase Polda Lampung, Tribun Lampung
BRIPDA GHALIB DIMAKAMKAM - Foto Kolase Bripda M Ghalib Surya Ganta dan suasana prosesi upacara pemakaman Bripda Ghalib, Selasa (18/3/2025). Bripda M Ghalib tewas ditembak di Way Kanan, ayah dan neneknya meninggal sebulan lalu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gugurnya polisi Bripda M Ghalib Surya Ganta meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan sahabat.

Ghalib gugur ditembak ketika bertuga melakukan pembubaran judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025) kemarin.

Dia merupakan salah satu dari tiga anggota polisi yang tewas ditembak dalam tragedi itu.

Sebelum meninggal dunia, Ghalib rupanya belum lama ditinggal wafat oleh ayahnya.

Alhasil, di keluarganya Ghalib harus menjadi tulang punggung keluarga.

Namun takdir berkata lain, tak berselang lama ditinggal wafat sang ayah, Ghalib ikut menyusul sang ayah menghadap Yang Maha Kuasa.

Paman Ghalib Surya Ganta, Chandra mengungkapkan kalau menjadi polisi merupakan cita-cita keponakannya itu sejak kecil.

Chandra menceritakan, bahwa almarhum merupakan sosok yang ceria dan periang.

Dia pun mengatakan pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun sebelum kepergian korban.

"Keponakan kami ini orangnya riang tidak pernah ada aneh-aneh, orangnya sopan, ibadahnya rajin. Kami nggak ada firasat apa-apa, beberapa hari lalu kami juga sempat buka bersama di kampung halaman," ujar Chandra dikutip dari Tribun Lampung, Kamis (20/3/2025).

Ia menjelaskan, keponakannya sejak awal dilantik sudah bertugas di Polres Way Kanan. 

"Sejak kecil memang dia bercita-cita jadi polisi. Makanya selepas lulus SMA sekitar tahun 2020, dia disiplin sekali untuk membuat badannya proporsional supaya lolos seleksi masuk polisi," katanya.

"Kalau orang yang tidak tahu mungkin nggak akan mengenali kalau dia polisi, karena sikap dan pembawaannya biasa saja. Dia juga kebetulan di reserse," imbuhnya.

Chandra melanjutkan, bahwa kepergian almarhum Bripda Ghalib, tepat terjadi satu bulan setelah ayahnya meninggal.

"Ayahnya kan tepat tanggal 17 Februari meninggal dan pada tanggal 18 Februari itu neneknya meninggal di rumah sakit yang sama," kata Chandra.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved