Idul Fitri 2025

7 Amalan Sunnah dalam Merayakan Idul Fitri sesuai Ajaran Rasulullah SAW: Baca Takbir, Tahniah

Berdasarkan beberapa riwayat, disebutkan bahwa ada beberapa hal yang dilakukan Rasulullah SAW untuk menyambut dan merayakan hari raya Idul Fitri.

Editor: Tiara A. Rizki
Kompas.com/Garry Andrew Lotulung
ILUSTRASI SHALAT IDUL FITRI - Dalam foto: Umat Muslim melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/6/2018). Simak tujuh amalan sunnah dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri 2025/1446 sesuai ajaran Rasulullah Nabi Muhammad SAW. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak tujuh amalan sunnah dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri 2025/1446 sesuai ajaran Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Sebagai informasi, pemerintah akan menggelar sidang isbat 1 Syawal 1446 H atau Lebaran Idul Fitri 2025 pada Sabtu, 29 Maret 2025 besok.

Sementara, Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Lebaran atau Idulfitri 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025, sebagaimana tertuang Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025. 

Penetapan itu didasarkan pada hasil hisab dengan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang merupakan perhitungan astronomi untuk menentukan awal bulan Hijriah tanpa menunggu rukyatul hilal. 

Menjelang momen Idul Fitri yang juga dikenal sebagai hari kemenangan, sebaiknya kita mempersiapkan atau perlu mengetahui amalan yang bisa dilakukan.

Nah, Islam juga mengajarkan terkait beberapa hal agar kita mengisi saat-saat Lebaran tersebut dengan kegembiraan sekaligus bernilai ibadah.

Dilansir laman Kemenag, Rasulullah Nabi Muhammad SAW dan umat Islam pertama kali menggelar perayaan hari raya Idul Fitri pada tahun kedua Hijriah (624 M) atau usai Perang Badar.

Berdasarkan beberapa riwayat, disebutkan bahwa ada beberapa hal yang dilakukan Rasulullah SAW untuk menyambut dan merayakan hari raya Idul Fitri.

Berikut amalan-amalan menyambut dan merayakan Idul Fitri 2025 sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, sebagaimana dikutip dari laman Kemenag:

1. Perbanyak Baca Takbir

Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari satu Syawal. Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185:

: وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ

Artinya, “Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 185).

Ada dua jenis takbir Idul Fitri. Pertama, muqayyad (dibatasi), yaitu takbir yang dilakukan setelah shalat, baik fardhu atau sunnah. Setiap selesai shalat, dianjurkan untuk membaca takbir. 

Kedua, mursal (dibebaskan), yaitu takbir yang tidak terbatas setelah shalat, bisa dilakukan di setiap kondisi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved