Diduga Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot, Dadang Dishub Bogor Nangis, Dedi Mulyadi Merekam

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih viral di media sosial.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muammarudin Irfani
POLEMIK BANTUAN SOPIR ANGKOT DISUNAT - Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih angkat bicara terkait dugaan pemotongan kompenasi sopir angkot di jalur Puncak, Rabu (22/10/2023). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih viral di media sosial.

Dia viral karena menangis tersedu-sedu usai diduga memotong uang kompensasi sopir angkot di jalur Puncak Bogor.

Sosoknya semakin viral usai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi merekam ketika Dadang tengah menangis.Rekaman itu pun diposting akun media sosial Instagram Dedi Mulyadi."

Tangis Pak Dadang, Kabid pada Dishub Kabupaten Bogor," tulis Dedi Mulyadi pada caption unggahan Instagram, Minggu (6/4/2025).

Dalam cuplikan video pendek itu, Dadang terlihat mengusap air matanya. 

Video itu diunggah di tengah isu dugaan pemotongan kompensasi sopir angkot jalur Puncak Bogor.

Sebab, sopir angkot jalur puncak selama libur Lebaran Idul Fitri 2025 ditiadakan untuk mencegah kemacetan. 

Karena itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memberikan kompensasi paket bantuan Rp 1,5 juta, berupa uang Rp 1 juta dan sembako Rp 500 ribu. 

Namun, para sopir angkot mengaku mendapat bantuan kompensasi tidak penuh.

"Pokoknya layani masyarakat, saya nitip. Ternyata jawabannya, Allah kasih jawaban. Melalui siapa? Melalui Pak Gubernur," ujar Dadang yang masih mengenakan seragam Dishub.

Ketegasan Dedi Mulyadi

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menegaskan tidak akan memberikan toleransi apalagi maaf kepada oknum Dinas Perhubungan (Dishub) yang memotong dana kompensasi untuk sopir angkot di kawasan Puncak, Bogor

Ia menyebut tindakan itu sebagai bentuk premanisme berseragam jika terbukti dilakukan oleh aparatur negara.
“Kalau itu dilakukan oleh ASN atau kelompok organisasi resmi, saya tetap menyatakan itu adalah tindakan premanisme,” tegas Dedi dalam unggahan video di media sosial miliknya.

Hal ini setelah kasus pemotongan dana kompensasi sebesar Rp 200 ribu viral, setelah beberapa sopir angkot menyampaikan keluhannya. 

Meskipun belakangan ada pernyataan yang menyebut dana tersebut tidak dipotong, Dedi memastikan bahwa uang yang sempat disunat telah dikembalikan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved