Kondisi Terkini Gunung Gede Bogor, Aktivitas Gempa Menurun, Warga Diminta Tetap Waspada

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) membeberkan kondisi terkini gempa di Gunung Gede.

|
Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamaruddin Irfani
JALUR PENDAKIAN GUNUNG GEDE - Penampakan Gunung Gede Pangrango terpantau dari Jalan Raya Puncak Bogor, Senin (24/6/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) membeberkan kondisi terkini gempa di Gunung Gede.

Berdasarkan informasi Badan Geologi, aktivitas gempa vulkanik dan tektonik di Gunung Gede yang berlokasi di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat itu menurun. 

Hanya saja, warga di sekitar kaki gunung diminta tetap siaga dan waspada.

Humas Balai Besar TNGGP, Agus Deni mengatakan aktivitas gempa vulkanik dan tektonik paling tinggi terjadi pada 1 April 2025 yaitu 49 kali gempa

"Lima hari terakhir aktivitas kegempaan terus menurun, hanya gempa tektonik 2 hingga 3 kali," ujarnya.

Deni mengatakan, pengawasan dan pemantauan terus dilakukan, termasuk berkoordinasi dengan Badan Geologi terkait perkembangan Gunung Gede. 

Baca juga: Aktivitas Gunung Gede Alami Peningkatan, Pemkot Bogor Siap Siaga, Warga Diminta Jangan Sebar Hoaks

Dia mengimbau masyarakat di kaki gunung tetap waspada karena dikhawatirkan aktivitas gunung dapat meningkat sewaktu-waktu.

Sementara terkait penutupan pendakian, Balai Besar TNGGP melalui akun Instagram resminya menyebut penutupan diperpanjang dari 8 April sampai 13 April 2025 dan/atau sampai ada informasi lebih lanjut berdasarkan hasil pemantauan Badan Geologi.

"Kepada para calon pendaki yang telah melakukan pendaftaran, agar dapat melakukan reschedule/perubahan jadwal melalui sistem booking online," tulis keterangan.

Pernah meletus

Gunung Gede merupakan salah satu gunung di Jawa Barat yang masih aktif. 

Pertama kali, gunung ini meletus pada tahun 1747.

Letusan pertama ini memiliki skala ledak VEI-3 dan menyebabkan dua aliran lava bergerak dan terlihat dari kawah lanang.

Gunung Gede kembali meletus pada 1761, 1780, dan 1832, namun dalam skala kecil.

Setelah hampir 100 tahun dari letusan pertama, Gunung Gede kembali erupsi, tepatnya pada 2 November 1840.

Letusan tersebut berada pada skala ledak VEI-3 pada pukul 03.00 WIB. 

Baca juga: Terjadi Peningkatan Aktivitas Gempa Vulkanik, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara

Goncangannya terasa sangat hebat sampai membangunkan warga yang tertidur pulas.

Gunung Gede kembali meletus pada tahun 1853, dengan skala VEI-3 dan disebut sebagai yang terbesar.

Pada letusan ini, dampak yang ditimbulkan lebih besar, dn telah memporakporandakan Cianjur.

Memasuki tahun 1900an, Gunung Gede kembali meletus. Pada 1957, gunung yang menjadi favorit bagi para pendaki ini telah mengalami erupsi kecil sebanyak 24 kali, dan membahayakan bagi warga sekitar yang tinggal berdekatan dengan Gunung Gede.

Letusan besar terakhir dari gunung ini tercatat pada tahun 1957 dengan skala ledak VEI-2.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved