SENYUM Lucky Hakim Bongkar Hasil Pemeriksaan Kemendagri Imbas Liburan Tanpa Izin, Dedi Mulyadi Salut

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bupati Indramayu Lucky Hakim mengurai hasil pemeriksaan dirinya oleh Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri) imbas liburan tanpa izin.

Lucky Hakim resmi diperiksa oleh Inspektorat Kemendagri gara-gara diduga melanggar aturan undang-undang yakni pergi liburan tanpa izin Mendagri.

Seperti diketahui, polemik Lucky Hakim liburan ke Jepang tanpa izin itu sempat diviralkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Bak kecewa, Dedi menyentil Lucky Hakim melalui akun media sosialnya.

Dedi mengurai pesan menohok kepada Lucky Hakim bahwa sebagai pimpinan tertinggi di wilayah Indramayu, Lucky harusnya tahu dan taat pada aturan.

Ya, dalam surat edaran Kemendagri, para kepala daerah memang dilarang bepergian ke luar negeri tanpa izin dari Kemendagri melalui surat permohonan izin satu bulan sebelumnya.

Atas aksinya liburan ke Jepang tanpa izin, Lucky Hakim mengaku salah.

Dalam siaran televisi tv one news, Lucky Hakim meminta maaf kepada khalayak, Gubernur Jawa Barat dan Mendagri atas aksinya liburan ke Jepang.selama lima hari tanpa izin.

"Saya mengakui bahwa saya salah dalam menafsirkan hari," ungkap Lucky Hakim dilansir TribunnewsBogor.com pada Rabu (9/4/2025).

Diakui Lucky, saat pertama kali diviralkan oleh Dedi Mulyadi soal aksinya liburan, ia langsung menghubungi sang Gubernur.

Kala itu Lucky belum sadar akan kesalahannya.

"Ini adalah salah saya, saya minta maaf, seharusnya saya lebih jeli. Ketika saya di Jepang, saya melihat media sosial pak Gubernur menulis bahwa 'selamat liburan pak Lucky, lain kali kalau mau pergi izin dulu'. Saya langsung WA beliau 'izin pak Gubernur, saya tanggal 8 sudah masuk kerja kok'. Pak Gubernur memberikan screenshot bahwa kepala daerah tidak boleh ke luar negeri tanpa izin Mendagri. Saya jelaskan, wah saya salah," akui Lucky.

Lucky mengaku tidak tahu bahwa pimpinan daerah dilarang pergi ke luar negeri tanpa izin di momen apapun.

Sedangkan Lucky merasa momen liburannya kemarin ia lakukan di hari cuti bersama.

Padahal seorang kepala daerah dilarang bepergian tanpa izin di momen apapun, baik hari kerja ataupun cuti bersama.

Karenanya saat diperiksa Inspektorat Kemendagri pada Selasa (8/4/2025), Lucky Hakim menjelaskan ketidaktahuannya soal aturan liburan tersebut.

"Tadi ketika ditanya Inspektorat 'kenapa tidak izin?'. Sebenarnya saya mengajukan izin untuk tanggal 8, 9, 10, tapi karena sudah terlalu mepet maka enggak bisa, ya udah saya pulang tanggal 7. Terus ditanya (Dirjen Kemendagri) 'kenapa tanggal 2 sampai 7 tidak minta izin?'. (Saya jawab) 'saya pikir itu cuti bersama'. Tanggal 1 saya masih di pendopo Indramayu menerima tamu, melakukan patroli. Jadi ketika semua Sekda mudik, jadi di kantor Bupati tutup. Saya pikir saya titip sama Wakil Bupati, saya mau pergi ke Jepang. Ternyata itu salah," pungkas Lucky Hakim sambil tersenyum.

Lebih lanjut diungkap Lucky, ia tidak merasa keberatan setelah diviralkan oleh Dedi Mulyadi.

Namun diakui Lucky, keponakannya merasa malu karena fotonya sempat viral imbas dari postingan Dedi Mulyadi.

"Sebenarnya itu bagian dari kesalahan saya. Cuma karena di foto itu ada foto ponakan saya, ponakan saya masih SD, SMP, mereka langsung pada, ya namanya anak SMP, mereka syok malu sama teman-temannya. Kalau saya pribadi mah itu bagian dari risiko yang harus saya tanggung," imbuh Lucky Hakim.

Baca juga: Liburan tanpa Izin, Ini 2 Poin dalam Pesan Dedi Mulyadi buat Lucky Hakim: Bikin Sebagus Jepang Dong

Diperiksa Inspektorat Kemendagri, Lucky mengaku menceritakan semua hal jujur soal liburannya ke Jepang.

Bahwa Lucky sama sekali tidak menggunakan fasilitas negara dalam liburannya tersebut.

"Tadi ketemu sama Pak Wamen, Bima Arya, saya ditanyai kronologi dan semuanya. Saya katakan saya tidak menggunakan anggaran, saya pakai uang pribadi, bahkan saya tidak diantar ASN, benar-benar murni di tanggal 2 sampai 7 itu memang libur. Saya cuma memastikan tidak pakai uang negara, saya tidak bermaksud, saya tidak kabur diam-diam, saya salah mengartikan bahwa tanggal 2 sampai 7 harus tetap izin," akui Lucky.

Adapun hasil dari pemeriksaannya dengan Kemendagri, Lucky mengaku masih menunggu waktu beberapa hari.

Artinya Lucky belum mendapatkan sanksi apapun terkait dengan polemik liburan tanpa izin.

Namun diungkap Lucky, ia siap bertanggung jawab atas perbuatan salahnya.

"Sedang diproses di Kemendagri, karena saya diperiksa Inspektorat. Inspektorat itu nanti akan merumuskan, merekomendasikan kepada pak Menteri, Pak Menteri nanti akan menentukan ada sanksi atau tidak. Tapi secara analogi begini, saya memecahkan gelas oleh tangan saya. Tapi kalau ditanya kenapa mecahin gelas, karena saya tidak sengaja, maka saya harus bertanggung jawab," tegas Lucky Hakim.

Respon Dedi Mulyadi

Atas permintaan maaf dan pengakuan dosa dari Lucky Hakim tersebut, Dedi Mulyadi mengurai respon.

Dalam akun media sosialnya, Dedi memuji sikap kesatria Lucky Hakim yang mau mengakui kesalahan.

Pria yang karib disapa KDM itu bahkan mengucapkan terima kasih karena Lucky Hakim bersedia dan patuh dalam pemeriksan di Kemendagri kemarin.

Menurut Dedi, Lucky mencerminkan sikap pemimpin yang baik.

"Buat Pak Lucky Hakim Bupati Indramayu, saya mengucapkan terima kasih telah kembali ke Indonesia, ke Indramayu dan telah mengikuti pemeriksaan yang dilakukan Dirjen Kemendagri dan paling utama adalah pak Bupati Indramayu secara terbuka mengakui kesalahan dan itu adalah sikap yang sangat baik untuk seorang pemimpin," ungkap Dedi Mulyadi.

Lebih lanjut, Dedi pun mengurai pesan untuk Lucky.

Yakni Dedi berharap Lucky bisa kembali menjalankan tugasnya guna membangun Indramayu.

"Teruslah bekerja, teruslah berkarya, perbaiki berbagai kekurangan, sempurnakan apa yang harus disempurnakan. Indramayu tantangannya berat. Infrastrukturnya masih sangat buruk, masyarakatnya pendidikannya harus terus ditingkatkan, kebersihkannya harus terus diutamakan, layanan birokrasi harus terus dimaksimalkan, kemiskinannya harus segera diatasi, pendidikan yang harus menjadi tulang punggung utama di Indramayu. Dan yang paling dekat adalah kita selesaikan masalah penyapu koin karena itu menyangkut citra wilayah," ujar Dedi.

"Semangat untuk Bupati Indramayu, Pak Lucky Hakim yang telah menunjukan sikap ksatria," puji Dedi.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t