Nasib Miris Korban Dokter PPDS, Tak Cuma Diperkosa Priguna, FA Diperlakukan Tak Pantas oleh Satpam

Terungkap nasib miris korban pemerkosaan dokter residen PPDS Priguna. Tak cuma dilecehkan, korban yakni FA juga diperlakukan tak pantas oleh satpam RS

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube Kompas TV
KASUS DOKTER PRIGUNA: Ilustrasi korban pemerkosaan (kiri) dan tangkapan layar sosok dokter pelaku pemerkosaan terhadap anak pasien, disadur pada Kamis (10/4/2025). Terungkap nasib miris korban pemerkosaan dokter residen PPDS Priguna (kanan). Tak cuma dilecehkan, korban yakni FA juga diperlakukan tak pantas oleh satpam RS 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nasib korban pemerkosaan dokter residen yang belakangan tengah viral kembali jadi sorotan.

Korban kabarnya mendapatkan perlakuan tak pantas dari satpam rumah sakit tempat insiden pemerkosaan terjadi.

Fakta baru itu diungkap oleh kakak korban kepada dokter yang memviralkan kasus tersebut yakni drg Mirza.

Dalam akun media sosialnya, drg Mirza membagikan chat pribadi dari kakak korban tentang peristiwa setelah pemerkosaan yang dilakukan oleh dokter Priguna Anugerah Pratama (31).

Diwartakan sebelumnya, dokter program pendidikan dokter spesialis ( PPDS) Priguna kini jadi tersangka kasus pemerkosaan terhadap anak pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin ( RSHS) Bandung.

Dokter residen itu diduga memerkosa anak pasien berinisial FA dengan cara sebelumnya menyuntikan obat bius ke tubuh korban pada tanggal 18 Maret 2025.

Setelah kejadian tersebut, korban pun melaporkannya ke Polda Jabar.

Lalu di tanggal 23 Maret 2025, pelaku yakni Priguna ditangkap Polda Jabar dan dijebloskan ke penjara.

Baca juga: PENGAKUAN Dokter PDSS Pemerkosa Anak Pasien, Punya Kelainan Seksual: Suka Lihat Korban Pingsan

Nasib miris korban

Setelah Priguna masuk bui, kasus tersebut pun viral di media sosial.

Kakak korban mengungkap curhatannya pasca-kejadian.

Melalui chat singkat dengan drg Mirza, kakak korban menceritakan nasib dan kondisi korban yakni FA setelah insiden memilukan tersebut.

Ternyata baru-baru ini, ayah korban dinyatakan meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di RSHS Bandung.

"Ya Allah gemetar gini saya tulis ini. Saya kknya korban, satu lagi H adik saya mungkin sudah chat ya dok. Besok sudah masuk gelar perkara dok. Bapak sudah meninggal tanggal 28 kemarin di RSHS," ungkap kakak korban, dilansir TribunnewsBogor.com dari Instagram story akun drg Mirza.

Lebih lanjut, kakak korban pun menceritakan peristiwa yang dialami sang adik setelah insiden pemerkosaan oleh dokter Priguna.

Ternyata setelah kejadian tersebut, korban juga mendapatkan perlakuan tak pantas dari satpam rumah sakit.

Yakni satpam menyinggung soal insiden pemerkosaan secara langsung kepada korban.

"Ada kejadian yang bikin saya kecewa dengan salah satu satpam di sana. Ketika adik saya korban sedang di dalam HCU untuk jenguk bapak, dia (satpam) menginterogasi dengan kata yang menurut saya kurang baik, dia bilang 'ini teteh yang korban kumaha teh pas die** nya sakit kerasa enggak, terus itunya perih ga'. Adik saya diam ga jawab kasian banget kok ada ya satpam ucapannya begitu," imbuh kakak korban.

Cerita kakak korban pemerkosaan dokter residen Priguna Anugerah Pratama.
Cerita kakak korban pemerkosaan dokter residen Priguna Anugerah Pratama. (Instagram story drg Mirza)

Selain soal nasib korban, kakak FA juga menguak dugaan adanya korban lain dalam kasus pemerkosaan yang dilakukan Priguna.

"Polisi menemukan 2 kresek di tempat kejadian yang di mana 1 kreseknya ada obat bius dll dan ada kondom yang ada isi (sperma) dan 1 kresek tidak ada kondom melainkan obat bius dll," kata kakak korban.

"Polisi menerangkan bahwa sepertinya ada korban lain karena 1 kresek ini tidak ada kondom sama sekali dan sepertinya sudah lama disimpan di lantai 7 itu. Kemungkinan (pelaku ada) 2 orang karena sudah ditemukan kantong plastik berupa obat bius kondom dll tapi di kantong satunya tidak ada kondom," sambungnya.

Baca juga: CARA Licik Dokter PPDS Perkosa Anak Pasien, Adik Korban Dilarang Ikut, Ayahnya Disebut Kritis

Pelaku idap kelainan seksual

Sementara itu, setelah pelaku mendekam di bui sejak 23 Maret 2025, sosok asli Priguna dibongkar pihak kepolisian.

Diungkap Dirkrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan, tersangka diduga mengidap kelainan seksual.

Fakta tersebut diketahui setelah Priguna diperiksa oleh psikolog secara berkala.

"Pelaku sendiri saat ini dalam masa konsultasi dengan psikolog terhadap perilaku seksualnya yang agak sedikit menyimpang," kata Kombes Pol Surawan dalam tayangan youtube tv one news, dikutip TribunnewsBogor.com pada Kamis (10/4/2025).

Dari hasil pemeriksaan psikolog, terkuak fakta bahwa Priguna memang memiliki penyimpangan seksual.

"Psikolog sudah menyatakan memang pelaku memiliki kelainan perilaku seksual," ungkap Kombes Pol Surawan.

DOKTER RESIDEN CABUL: Tangkapan layar sosok Priguna Anugerah Pratama, dokter residen jadi tersangka kasus pemerkosaan, disadur pada Kamis (10/4/2025). Akhirnya terkuak, dokter residen alias PPDS yang perkosa anak pasien ternyata idap kelainan seksual. Pelaku sempat lakukan hal nekat saat di tahanan.
DOKTER RESIDEN CABUL: Tangkapan layar sosok Priguna Anugerah Pratama, dokter residen jadi tersangka kasus pemerkosaan, disadur pada Kamis (10/4/2025). Akhirnya terkuak, dokter residen alias PPDS yang perkosa anak pasien ternyata idap kelainan seksual. Pelaku sempat lakukan hal nekat saat di tahanan. (Youtube channel Kompas tv)

Perihal aksi bejatnya, Priguna telah mengakui semuanya ke penyidik.

Priguna mengakui dirinya memang melecehkan dan memerkosa anak pasien.

"Pelaku sudah memberikan keterangan bahwa dia melakukan semua perbuatannya terhadap korban dengan melakukan pembiusan terhadap korban lalu perkosaan terhadap korban," imbuh Kombes Pol Surawan.

Akibat perbuatannya, Priguna terancam dijerat Pasal 6 C UU No 12 Tahun 2022 tentang kekerasan seksual, dengan ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun.

Selain itu, Priguna juga resmi dipecat dari RSHS Bandung dan juga Unpad.

Masa depan Priguna juga telah terancam karena ia kabarnya dilarang melanjutkan pendidikan dokter seumur hidup.

Sebelum kasus ini terkuak, Priguna tercatat sebagai mahasiswa kedokteran spesialis anastesi di Unpad.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved