Dedi Mulyadi Minta Maaf Usai Gebrakannya Dikritik: Pemimpin Hidup di Antara 2, Suka dan Tak Suka

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyampaikan permintaan maaf.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
@dedimulyadi71
KDM MINTA MAAF - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyampaikan permintaan maaf dalam unggahan media sosialnya, Minggu (13/4/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyampaikan permintaan maaf.

KDM menyampaikan permintaan maaf karena selama ini dia telah membuat gaduh dalam tindakannya sebagai gubernur.

Hal ini KDM sampaikan dalam unggahan media sosialnya, Minggu (13/4/2025) yang diberi caption: "Maafkan kalau saya selalu bikin kegaduhan."

Dedi mengakui bahwa tindakan-tindakannya sebagai pemimpin di Jawa Barat memang tidak disukai oleh sebagian orang.

Namun di sisi lain memang ada pula orang yang merasa puas dengan tindakannya saat mengatasi suatu permasalahan warga.

"Untuk seluruh masyarkat jawa barat saya menyampaikan permohonan maaf apabila saya setiap hari membuat kegaduhan dengan berbagai langkah dan kebijakan dan tentunya banyak yang tidak menyukainya," kata Dedi Mulyadi.

KDM mengatakan bahwa memang banyak yang sudah secara terbuka menyampaikan kritikan terhadap kebijakannya.

Meski begitu, Dedi mengaku menerima kritikan itu dengan baik.

"Banyak yang mereka secara terbuka melakukan otokritik," kata KDM.

"Dan saya menerima autokritik itu dengan baik, karena sahabat yang baik adalah sahabat yang mengingatkan," sambung dia.

Beberapa kritikan ini diantaranya disampaikan dalam debat suatu acara televisi.

Dedi Mulyadi dinilai ketika bertindak tegas terkesan buru-buru atau langsung sehingga prosedur dan aturan saat bertindak menjadi pertanyaan.

Namun di sisi lain, menurut Dedi, banyak juga warga yang merasa puas akan tindakan dan gebrakannya itu.

"Tetapi juga banyak publik yang punya harapan terpuaskan," kata KDM.

Dedi mengakui bahwa ketika dirinya menjadi memimpin di Jawa Barat, dia berada di antara dua pihak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved