Paus Fransiskus Wafat
Setelah Paus Fransiskus Wafat, Ini Ritual yang Dikerjakan Gereja Katolik dan Para Kardinal
Setelah Paus Fransiskus wafat, nanti akan digelar ritual yang paling khidmat di Gereja Katolik dan pemilihan Paus yang baru pun akan dimulai.
Penulis: Tiara A. Rizki | Editor: Tiara A. Rizki
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Setelah Paus Fransiskus meninggal dunia, apa yang akan terjadi?
Sebagai informasi, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat.
Paus asal Argentina tersebut mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 88 tahun setelah berjuang melawan pneumonia yang diidapnya.
Media Vatican News menyampaikan pernyataan mengenai kepergian Paus Fransiskus di media sosial X (dulunya Twitter), Senin.
"Paus Fransiskus meninggal pada hari Senin Paskah, 21 April 2025, pada usia 88 tahun di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan," tulis pernyataan media tersebut.
Umat Katolik di seluruh dunia pun berkabung.
Namun, setelah Paus Fransiskus wafat, nanti akan digelar ritual yang paling khidmat di Gereja Katolik dan pemilihan Paus yang baru pun akan dimulai.
Baca juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Anies Baswedan Berduka: Beliau adalah Suara Moral Dunia
Baca juga: Ucapan Duka Cita Artis Indonesia Atas Wafatnya Paus Fransiskus, Pasutri Darius-Donna Layangkan Doa
Baca juga: RIP. Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Sempat Serukan Gencatan Senjata di Gaza Palestina Saat Paskah
Dikutip dari EuroNews, yang pertama diberitahu mengenai wafatnya Paus adalah Camerlengo, kardinal yang bertugas sebagai administrator sementara Vatikan selama masa interregnum.
Tugasnya adalah memverifikasi kematian Paus secara resmi.
Sesuai tradisi, Camerlengo mendekati jenazah Paus dan memanggil nama baptisnya tiga kali. Jika tidak ada respons, Paus secara resmi dinyatakan meninggal dunia.
Surat keterangan kematian Paus pun dirilis dan Apartemen Kepausan dikunci.
Secara historis, ritual ini dirancang untuk mencegah pencurian oleh para kardinal yang oportunis.
Saat ini, ritual tersebut berfungsi sebagai pengamanan keaslian surat wasiat dan instruksi terakhir Paus.

Tindakan simbolis berikutnya adalah penghancuran Cincin Nelayan atau Ring of the Fisherman, sebuah cincin emas yang dikenakan oleh Paus dan dicium oleh umat Katolik sebagai tanda penghormatan.
Camerlengo melepaskan cincin tersebut dan mematahkannya menjadi dua di hadapan para kardinal yang berkumpul.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.