Info UMKM Bogor
Intip Proses Pembuatan Cobek Batu di Kampung Cibingbin Bogor, dari Tradisi Jadi Sumber Penghidupan
Kerajinan cobek batu ini tidak hanya menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar warga, tetapi juga merupakan warisan budaya.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kampung Cibingbin, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, dikenal sebagai salah satu sentra kerajinan cobek batu yang telah bertahan sejak tahun 1970.
Kerajinan ini tidak hanya menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar warga, tetapi juga merupakan warisan budaya yang terus dilestarikan hingga saat ini.
Selain itu, kerajinan cobek batu di wilayah ini menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung yang berlibur ke kawasan Bojong Koneng.
Di sini pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pembuatan cobek batu dan membeli langsung produknya sebagai oleh-oleh.
Salah satu pemilik pabrik cobek batu Lungstore, Umar (40) mengatakan, ia mulai mengelola usaha pembuatan cobek batu ini sekitar empat tahun yang lalu.
Sebelum mendirikan usahanya, ia bekerja sebagai sopir mobil pick up yang mengangkut dan membawa produk cobek batu yang sudah jadi ke berbagai wilayah yang ada di Jabodetabek.
Kemudian pada tahun 2021 ia terinspirasi membuat tempat usaha pembuatan cobek batu sendiri akibat tenaganya sudah mulai melemah karena usianya yang semakin menua.
Modal awal yang ia keluarkan mencapai Rp 15 jutaan untuk membuat satu mesin bubut yang dirakit sendiri.

Mesin bubut ini menjadi salah satu bagian paling penting dalam usaha pembuatan cobek batu, karena dapat mengefisiensikan waktu pembuatan.
"Kalo kita buatnya pakai mesin bubut bisa ngehasilin cobek batunya jadi lebih banyak," ucap Umar kepada TribunnewsBogor.com belum lama ini.
Keuntungan bersih yang didapat saat ini sudah mencapai Rp 10 juta perbulannya.
Usaha pembuatan cobek batu saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat.
Mulai dari proses pembuatan cobek yang awalnya dibuat secara manual menggunakan alat tradisional seperti palu dan pahat baja, kini sudah lebih modern menggunakan mesin-mesin.
“Alhamdulillah selama saya menjalankan usaha ini, perkembangannya juga lebih bagus dari mulai teknologi yang dipakai sampai pemasarannya yang semakin meningkat apalagi di online” tuturnya.
Tempat produksi cobek batu Lungstore sangat sederhana, bangunannya terbuat dari kayu dan sangat terbuka tanpa menggunakan jendela, pintu bahkan lantai.
Tempat produksinya juga berada di pinggir tebing yang memiliki pemandangan alam menakjubkan mulai dari hamparan sawah padi dan Gunung Pancar yang menjulang tinggi.
Bahan baku utama dalam pembuatan cobek batu disini menggunakan batu khusus cobek yang diambil langsung dari Gunung Angsana.
Batunya sendiri memiliki warna hijau kehitaman dan tidak sekeras batu yang biasa dipakai untuk bahan bangunan.
Meskipun memiliki potensi besar, usaha ini pastinya memiliki berbagai tantangan terbesar, salah satunya tantangan dari bahan baku utamanya yang sudah mulai sulit ditemukan.
Selain itu, cuaca saat musim hujan juga menjadi tantangan besar karena mengakibatkan akses jalan menuju pegunungan akan sangat licin dan berbahaya.
Terdapat empat tahapan pada proses pembuatan cobek batu yang diproduksi Lungstore.
Mulai dari tahap pertama, batu yang sudah diambil dari pegunungan akan langsung dibelah menggunakan mesin pembelah batu sampai ketebalannya menjadi tipis.
Tahap kedua batu yang sudah terbelah akan dihitung diameternya menggunakan meteran menyesuaikan dengan ukuran yang dibutuhkan, kemudian tahap ketiga setiap sisi batu dibulatkan menggunakan palu.
Setelah bentuknya bulat akan dicoak menggunakan mesin gerinda untuk memberi catokan pada batu yang akan dimasukan kedalam mesin bubut.
Tahapan terakhir batu yang sudah di coak dimasukan ke mesin bubut untuk dibuat menjadi cobek dengan bentuk yang lebih sempurna.
Pada proses produksi cobek batu di sini membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit paling lama untuk menghasilkan satu buah cobek batu.
Jika ditotal biasanya dalam sehari tempat usaha ini memproduksinya 35 sampai 70 buah cobek batu.
Harganya cobek batu yang diproduksi Lungstore cukup bervariasi menyesuaikan dengan ukurannya sebagai berikut:
• Ukuran 12 cm: Rp.45.000 per pcs
• Ukuran 14 cm: Rp.61.000 per pcs
• Ukuran 16 cm: Rp.68.000 per pcs
• Ukuran 22 cm: Rp.75.000 per pcs
• Ukuran 24 cm: Rp.85.000 per pcs
• Ukuran 28 cm: Rp.90.000 per pcs
• Ukuran 30 cm: Rp.100.000 per pcs
Untuk pemasaran yang dilakukannya, dari hasil produk cobek batu yang sudah jadi akan didistribusikan ke toko kelontong yang berada di Jembatan Lima dan Pasar Ikan Jakarta setiap bulannya sebanyak 2x penarikan.
Dari toko tersebut akan dijual dan disalurkan ke berbagai wilayah di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya.
Pengunjung juga bisa beli langsung di tempat produksinya yang berlokasinya di Kampung Cibingbin, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang Bogor.
(Asri Yuningsih/Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB)
Kenalan dengan Madjoe Djalan, Usaha Konveksi Anak Muda Bogor yang Tembus Pasar Internasional |
![]() |
---|
Suka Wewangian, Wanita Asal Bogor Ini Ciptakan Sabun dan Deodoran Alami Tanpa Bahan Kimia |
![]() |
---|
Ikut Tren, Wanita Asal Bogor Ini Coba Bisnis Dessert Kekinian, Omzet Berhasil Tembus Rp25 Juta |
![]() |
---|
Rintis Usaha Sejak Belia, Pemuda Asal Bogor Ini Sukses Pasarkan Kasabo Vendor sampai Luar Negeri |
![]() |
---|
Pengiriman sampai Luar Negeri, Clothing Brand Lokal asal Bogor Bivor Studio Raup Omzet Puluhan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.