Kiai Syarif Rahmat Puji Dedi Mulyadi Pangkas Dana Hibah, Pesantren Milik Pejabat Kena Dampaknya

Buka-bukaan Kiai NU Soal Trik Licik Pesantren yang Langganan Dapat Dana Hibah, Kini Puji Keputusan Dedi Mulyadi

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube Lembur Pakuan/PADASUKA TV
KIAI NU SOAL DANA HIBAH PESANTREN - Buka-bukaan Kiai NU Soal Trik Licik Pesantren yang Langganan Dapat Dana Hibah, Kini Puji Keputusan Dedi Mulyadi 

Mereka membuat yayasan pendidikan atau pondok pesantren fiktif demi bisa mengambil dana hibah dari pemerintah.

Bahkan kata Kiai Syarif Hidayat, antara pemilik yayasan dengan perantara yang membantu mendapatkan dana hibah itu juga ada pembagian uang.

"Fenomena dana hibah ini karena ada imbal baliknya si pondok pesantren yang dapat maka perantarannya termasuk chanel pertamanya itu dapat dan itu langganan masalahnya," katanya.

"Ada pesantren langganan sumbangan tapi ada pondok pesantren yang sama sekali gak dapat," tambah Abi Syarif.

Menurutnya pondok pesantren yang langganan mendapat dana hibah, memiliki kedakatan dengan lembaga tersebut.

"Biasanya pondok pesantren yang langganan sumbangan itu di samping kedekatan atau berada di sebuah kementerian dan departemen dia paling tahu proposalnya kudu seperti apa, dia tinggal copy paste ganti nama pesantrennya nama yayasannya dan yang terima juga temannya sendiri," katanya.

"Kalau KPK jeli kena, banyak itu," tambah Kiai Syarif Rahmat.

Bahkan ada pula pihak yang membuat pondok pesantren fiktif.

"Belum tentu ada santrinya juga, di Banten ada 117 pesantren fiktif, ada proposalnya gak ada pondoknya. Perlu dilacak. Di Jawa Barat bukan satu dua, banyak itu mereka buat proposal cukup banyak atau kadang satu pesantren membuat lembaga dengan yayasan berbeda kemudian diajukan," kata Kiai Syarif.

Malahan Pesantren Ummul Quro juga pernah dicatut untuk pengajuan dana hibah.

"Pesantren kita Ummul Quro juga pernah. Saya lihat ternyata pengasuhnya Muhammad Muhdi. Tapi saya gak persoalkan. Kalian lah kalau begitu mestinya turun ke bawah. Itu mengatasnamakan Ummul Quro. Harusnya ada verifikasi turun ke lapangan. Kebijakan Dedi luar biasa dan santri akan menikmati," kata Kiai Syarif.

Menurutnya dampak kebijakan Gubernur Jabar KDM akan dirasakan sendiri oleh santri dan orang tuanya.

"Santri akan bertanya jangan-jangan pondokku yang dapat Rp 50 miliar, nah duitnya kemana tuh untuk apa. Saya kira ini membuka mata kita semua, termasuk orang tua santri dan santri akan buka mata akan bertanya dan akan menjadi diskusi," kata Kiai Syarif.

Dia berpendapat, kebijakan dana hibah tersebut bukan berarti Dedi Mulyadi tak perhatikan pondok pesantren.

Meski menunda alokasi dana hibah, kata Kiai Syarif, Dedi Mulyadi tetap memberi perhatian terhadap pondok pesantren.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved