Aura Cinta Kekeh Wisuda Siswa Wajib, Air Mata Dedi Mulyadi Menetes Lihat Perpisahan Murah Meriah

Gadis lulusan SMA, Aura Cinta yang beberapa waktu lalu viral berdebat dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih kekeh soal wisuda sekolah.

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
kolase NTV, KDM Channel
AURA CINTA & KDM - Gadis lulusan SMA, Aura Cinta yang beberapa waktu lalu viral berdebat dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih kekeh soal wisuda sekolah. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gadis lulusan SMA, Aura Cinta yang beberapa waktu lalu viral berdebat dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih kekeh soal wisuda sekolah.

Pendapat Aura Cinta ini berseberangan dengan ketentuan Kang Dedi Mulyadi (KDM).

KDM sendiri melarang kegiatan wisuda yang memakan biaya besar dan memberatkan orang tua siswa.

Sebagai gantinya, siswa tetap boleh menggelar acara perpisahan tapi murah dan tidak memberatkan orang tua.

Apalagi wisuda merupakan budaya perguruan tinggi, bukan busaya di jenjang sekolah SMA dan ke bawahnya.

Baru-baru ini Aura Cinta ditanya kembali soal argumennya soal wisuda itu di sebuah acara TV.

Aura Cinta Bikin Pangling Saat Tampil di TV, Akui Kini Takut Keluar Rumah, Tapi Bangga Jadi Terkenal

Rupanya Aura Cinta tetap kekeh dengan argumennya bahwa wisuda di sekolah harus tetap ada.

"Kalau Aura sendiri sebenarnya netral ya ikutin suara pemilihan yang terbanyak, tapi kalau bisa tetap diadakan wisuda," kata Aura Cinta dikutip dari NTV, Rabu (7/5/2025).

Jika ini memberatkan orang tua siswa, kata Aura, bisa diminimalisir dengan penghapusan wisuda di TK dan SD.

Sementara di SMP dan SMA tetep diadakan wisuda.

"Karena itu jenjang terakhir di pendidikan, karena gak setiap orang itu bisa kuliah," kata Aura Cinta.

Ketika disinggung soal biaya, kali ini Aura Cinta tidak menyingung biaya Rp 1 Juta seperti yang disebut saat debat dengan Dedi Mulyadi sebelumnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tantang KPAI Hingga Komnas HAM Cek Secara Terbuka, Beri Jawaban Telak Soal HAM

"Kalau biaya itu mungkin bisa ya per orang itu Rp 300 Ribu, kalau bisa dicicil, di koordinator per kelas, apalagi saya dulu satu kelas 42 orang, 42 dikali Rp 300 Ribu itu kan udah banyak, apalagi untuk satu angkatan, menurut saya itu sudah cukup, tidak harus Rp 1 Juta," kata Aura.

Aura mengaku tidak setuju jika perpisahan sekolah ini digelar secara sederhana.

"(Perpisahan sederhana) Itu boleh, cuma kurang ya, karena perpisahan ini nunjukin apresiasi kepada diri kita sendiri setelah belajar beberapa tahun," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved