Dapat Bantuan Rp 10 juta dari Dedi Mulyadi, Aura Cinta Merasa Kurang : Mindahin Barang Butuh Biaya
Dapat Bantuan Rp 10 juta dari Dedi Mulyadi, Aura Cinta Merasa Kurang : Mindahin Barang Butuh Biaya
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bukan terimakasih kini bisa ngontrak setelah digusur, Aura Cinta justru mengatakan uang bantuan Rp 10 juta dari Dedi Mulyadi kurang.
Aura Cinta mengatakan uang dari Dedi Mulyadi tak cukup biaya memindahkan barang-barang dari rumah lama ke kontrakan.
Gadis berusia 20 tahun itu merupakan korban gusur di Cikarang.
Rumahnya di Kampung Sukajaya, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, digusur karena menempati tanah negara.
Meski salah tinggal di atas tanah negara, Aura Cinta justru merasa penggusuran yang dilakukan petugas manusiawi.
Ia merasa diperlakukan layaknya seperti hewan.
"Penggusuran ini menurut saya ngegusur para korban ini seperti hewan, jadi gusur tinggal gusur. sedikit diintimidasi," katanya.
Aura Cinta menginginkan sebelum digusur pemerintah hadir mengajak musyawarah menjelaskan maksud dan tujuan penggusuran lalu memberi solusi bagi warga yang sudah tinggal di atas tanah negara.
"Penggusursan ini kan gak ada musyawarah yah, belum tau tujuannya apa, proyek penggususran ini dari siapa, itu kan belum jelas. Tiba-tiba dikirim SP dari Satpol PP, kirim surat, kirim surat tanda tangan terus suruh pergi," katanya.
Malahan Aura sampai menuduh pemerintah menyewa preman untuk mengintimidasi.
"Kalau misal kita nolak itu tiba-tiba ada preman dari pemda mengintimidasi sedikit sama orang tua saya dan lingkungan sekitar. Bilangnya 'gak ada konpensasi sama sekali bapak harusnya sadar diri kalau ini tanah negara'. Tapi kan harusnya gak bersikap gitu dong, pejabat ini kan harusnya bisa mengayomi masyarakat," kata Aura di Youtube Richard Lee.
Aura yang lulus SMA tahun 2024 ini mengatakan, pemerintah harusnya merangkul para warga yang akan digusur.
"Namanya mengayomi berarti kan merangkul masyarakat yang tinggal di tanah negara yah. Merangkul diajak musyawarah diberikan solusi dicarikan solusi gak asal main gusur. Kita kan hidup di situ untuk cari nafkah, terus kalau pergi untuk mindahin barang usaha juga kan mati, gak ada penggantinya," katanya.
Ayahnya, Agus bercerita sudah tinggal di tanah negara sejak tahun 2004.
Jadi, rumah yang digusur itupun ternyata bukan hasil Agus membeli.
Ia pun mendapatkan rumah itu dari orang tuanya.
"Merantau dari Jawa kebetulan orang tua kami menyediakan di situ. Dia beli untuk kami tempati. Sudah bentuk rumah. Surat semacam dari pengairan. Bukan (surat tanah). Tahu (itu tanah pemerintah)," kata Agus.
Baca juga: Aura Cinta Tantang KDM Debat Lagi, Tak Puas Soal Penggusuran Rumah, Bakal Dibawa ke Barak Militer ?
Setelah digusur, empat hari kemudian Aura membuat video sampai viral di media sosial.
Agus mengatakan gara-gara video Aura itulah warga diundang ke rumah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.
"Jadi diundang masalah penggusuran untuk mendapat dana kompensasi dengan satu syarat Aura harus ikut," kata Agus.
"Jadi setelah saya viral dulu, saya viral baru ke notice," timpal Aura.
"Kita hadir. Dari masyarakat sudah hadir sekitar 3 jam lebih tetapi beliau belum bisa nemui masyarakat sebelum Aura hadir, ditunggu. Setelah saya sampai di sana baru dipersihalkan masuk,: kata Agus.
Baca juga: Aura Cinta Kekeh Wisuda Siswa Wajib, Air Mata Dedi Mulyadi Menetes Lihat Perpisahan Murah Meriah
Menurutnya, dana kompensasi diberikan Dedi Mulyadi gara-gara video Aura Cinta.
"Memang tidak ada dana kompensasi (sebelumnya). Jadi dana kompensasi ini diberikan setelah beliau kenotice videonya Aura," katanya.
Dedi Mulyadi menyalurkan uang bantuan kontrakan pada 31 warga sebesar Rp 10 juta.
Walau sudah diberi bantuan, tapi Aura dan bapaknya, Agus, justru tidak berterimakasih.
Aura Cinta bahkan mengatakan uang dari Dedi Mulyadi kurang.
"Belum (cukup). Ya sebenanrya bersyukur, cuman belum cukup kalau untuk keseluruhan. Karena rata-rata masyarakat tinggal di situ kan buka usaha. Rp 10 juta ini kurang cukup, mungkin cukup buat mindahin, buat nyari kontrakan sekitar Rp 6 juta. terus buat mindahin barang bolak balik kan butuh biaya," katanya.
Diketahui bahwa penggusuran dilakukan pihak pemerintah Kabupaten Bekasi.
Dari Pemkab Bekasi memang tidak diberi kompensasi karena warga yang digusur merupakan mereka yang tinggal di tanah negara.
"Yang mengkritiknya saya undang, saya bantu juga untuk kontrakan," kata Dedi Mulyadi saat debat dengan Aura Cinta di Lembur Pakuan.
Dedi mengatakan bantuan yang ia salurkan bukan dari Pemkab Bekasi, melainkan CSR Bank Jabar Peduli.
Baca juga: Aura Cinta Bikin Pangling Saat Tampil di TV, Akui Kini Takut Keluar Rumah, Tapi Bangga Jadi Terkenal
"Yang bantunya bukan saya, dari Bank Jabar Peduli. Dari CSR, CSRnya sekarang nampak buat masyarakat," kata KDM.
Dedi Mulyadi memberi bantuan Rp 10 juta tersebut juga atas rasa simpati dan kemanusiaan.
Selain mendorong Bank Jabar memberi bantuan, ia juga sudah mendorong Menteri Perumahan dan Pemukiman untuk mencarikan solusi bagi warga yang digusur.
"Saya cerita orang yang rumahnya di bantaran sungai harus dicarikan solusi rumah. Saya tuh berpikirnya panjang," kata Dedi Mulyadi.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
| Sosok Orangtua Murid yang Ngamuk Anaknya Ditampar Guru, Ngadu ke Dedi Mulyadi Tapi Malah Tak Dibela |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Tetapkan Siaga Bencana, Bupati Bogor Minta Semua Jajarannya Bersiap Hadapi Cuaca Buruk |
|
|---|
| Senyum Sumringah Tetangga Prabowo di Bogor, Dapat Bantuan Setelah 12 Tahun Tinggal di Rumah Panggung |
|
|---|
| Kontraktor Ngeluh Kesulitan Bahan Baku Dampak Penutupan Tambang di Bogor, KDM: Cari di Tempat Lain |
|
|---|
| 9.300 KK di Kabupaten Bogor Dapat Kompensasi Rp9 Juta dari Penutupan Tambang, Diberikan Bertahap |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/Dapat-Bantuan-Rp-10-juta-dari-Dedi-Mulyadi-Aura-Cinta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.