Siswa Keracunan MBG

Total Pelajar Keracunan Makan Bergizi Gratis Tambah Jadi 213, Berasal dari 8 Sekolah Kota Bogor

korban keracunan massal usai mengkonsumsi olahan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Bosowa Bina Insani ini telah mencapai angka 213 o

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Muamaruddin Irfani
JUMLAH KORBAN KERACUNAN MBG DI BOGOR - Suasana ruang rawat inap korban keracunan massal di RSUD Kota Bogor, Sabtu (10/5/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Jumlah korban keracunan massal yang diduga disebabkan oleh makanan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor terus bertambah.

Tercatat korban keracunan massal usai mengkonsumsi olahan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Bosowa Bina Insani ini telah mencapai angka 213 orang.

Dari jumlah tersebut, 37 orang di antaranya menjalani rawat inap, 47 orang rawat jalan, dan 129 orang hanya mengalami keluhan ringan.

Sebaran korban yang mengalami rawat inap yaitu di RSUD Kota Bogor 3 pasien, RS Hermina 11 pasien, RS Azra 4 pasien, RS Islam 8 pasien, RS EMC 3 pasien, RS Graha Medika 2 pasien, RS Mayapada 4 pasien, RS Salak 2 pasien.

Sementara itu, para korban keracunan massal berasal dari delapan sekolah yang telah melaporkan kejadian yaitu TK Bina Insani 25 orang, SD Bina Insani 7 orang, SMP Bina Insani 94 orang, SDN Kukupu 3 delapan orang, SDN Kedung Waringin 7 orang.

Kemudian SDN Kedung Jaya 1 sebanyak 16 orang, SDN Kedung Jaya 2 sebanyak 45 orang, dan SMP Bina Graha 8 orang.

Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan terus melakukan inventarisir data dengan melakukan penyelidikan epidemologi lanjutan pada 13 sekolah.

Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengungkapkan bahwa kondisi korban secara umum yang menjalani perawatan semakin membaik dan jumlahnya semakin menurun.

Baca juga: Reaksi Keracunan Massal Pelajar di Kota Bogor Berbeda, Kepala BGN : Ini yang Pertama Kali

"Kondisi pasien berangsur membaik karena kan sudah ditangani secara medis namun kita tetap membuat pemetaan dari sekolah ini masih ada gak laporan-laporan yang masuk terutama ada juga beberapa pasien yang dirawat di luar Kota Bogor," ujarnya, Sabtu (10/5/2025).

Sementara itu, ia mengatakan hasil pemeriksaan uji laboratorium untuk mengungkap penyebab keracunan massal akan keluar esok hari tepatnya Minggu (11/5/2025).

Nantinya, kata dia, Pemerintah Kota Bogor akan berdiskusi dengan BGN terkait bagaimana ke depan menangani permasalahan ini dan cara mencegahnya.

"Yang pasti kita ingin anak-anak tetap senang, tetap gembira, bahagia menerima ransum makan bergizi gratis ini tanpa ada ketakutan, tanpa ada misalnya ragu-ragu lagi, tentu untuk itu kami siap untuk membantu bgn dalam mengkondisikan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan MBG di kota Bogor," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved