Kondisi Mengenaskan 13 Jenazah Korban Tewas Saat Pemusnahan Amunisi di Garut, Tubuhnya Tak Utuh

Kondisi Mengenaskan 13 Jenazah Korban Tewas Saat Pemusnahan Amunisi di Garut, Tubuhnya Tak Utuh

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Facebook
KORBAN AMUNISI MELEDAK - Kondisi Mengenaskan 13 Jenazah Korban Tewas Saat Pemusnahan Amunisi di Garut, Tubuhnya Tak Utuh 

"Ada yang bisa diidetifikasi, ada yang tidak. Ada yang berupa potongan, ada yang kakinya sudah lepas, ada yang hanya perutnya saja, kalau dilihat dari fotonya," ungkapnya.

Sementara itu, Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf Mahmuddin Abdillah sebelumnya mengatakan ada 11 korban tewas dalam insiden itu.

"Saat ini informasinya ada dua personil TNI, kemudian masyarakat sipil ada sembilan," kata dia.

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi terkait amunisi yang meledak itu.

Namun ia memastikan bahwa lokasi peledakan memang biasa dilakukan.

"Lahan milik BKSDA yang sudah rutin dilakukan pemusnahan," katanya dalam wawancara di Kompas TV.

Ia menuturkan, masyarakat sudah terbiasa datang ke lokasi usai peledakan untuk mengambil sisa-sisa amunisi.

"Biasanya selesai peledakan, masyarakat datang untuk mengambil sisa-sisa ledakan. Bekas granat, bekas mortir, biasanya masyarakat mengambil logam tersebut," tuturnya.

Namun rupanya saat masyarakat hendak mengumpulkan logam itu, terjadi ledakan lagi.

"Sedang kita dalami kenapa ada ledakan kedua, sehingga ketika masyarakat ke sana meledak lagi," ucap Kristomei.

Ia mengatakan, amunisi yang diledakkan itu sudah kedaluarsa dan tidak bisa diprediksi ledakannya.

"Namanya amunisi sudah kedaluarsa ini kita tidak bisa perkirana, isiannya memang sesuai atau tidak, pemantiknya juga masih sesuai tidak, namanya amunisi bekas pasti sudah tidak sesuai," kata dia.

Kristomei juga menegaskan kalau peledakan amunisi itu memang sudah rutin dilakukan oleh pihaknya.

"Ada granat, mortir yang belum sempat dipakai tapi sudah kadaluarsa, sehingga rutin bagi kami untuk memusnahkan amunisi itu," jelasnya.

Ia pun memastikan bahwa adanya masyarakat usai peledakan itu memang sudah jadi kebiasaan warga di sekitar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved