Sindir yang Habiskan Duit Bayar Buzer dan Influencer, KDM: Anggaran Itu Dipakai Bangun Jalan
Dedi Mulyadi kembali menanggapi soal dirinya yang disebut gubernur konten. Kang Dedi Mulyadi atau KDM ini juga menyindir orang yang justru membayar bu
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dedi Mulyadi kembali menanggapi soal dirinya yang disebut gubernur konten.
Gubernur Jawa Barat ini blak-blakan bahwa dirinya untuk membuat konten juga tidak memakan biaya besar.
Tanpa harus membayar konsultan dan influencer.
Kang Dedi Mulyadi atau KDM ini juga menyindir orang yang justru membayar buzer.
Karena semua itu mungkin bisa memakan biaya hingga Miliaran Rupiah.
"Bea jadi gubernur konten? Keun bae, lumayan, boga YouTube sorangan, boga TikTok sorangan, teu kudu nguli-keun ka batur. Sabab nguli-keun ka influencer, harga nguli-keun ka buzzer, mahal, miliaran, malahan puluhan miliar."
"(Enggak Apa-apa jadi gubernur konten? Ya biarkan saja, lumayan, saya punya YouTube sendiri, punya TikTok sendiri, tidak perlu menyewa orang lain. Karena menyewa influencer, menyewa buzzer itu mahal, miliaran, bahkan puluhan miliar)," ucap Dedi Rabu (21/5/2025) malam dikutip dari Tribun Jabar.
Ia mengaku tidak pernah menggunakan anggaran pemerintah untuk membayar tim kontennya, bahkan konsep konten yang dibuatnya tanpa konsultan.
"Aing mah teu kudu ngulikeun, teu kudu make konsultan, ku sorangan wae. (Saya mah tidak perlu menyewa, tidak perlu pakai konsultan, cukup saya sendiri saja)," tegasnya.
Dedi bahkan menyindir penggunaan dana besar yang kerap digunakan untuk membuat sebuah pencitraan tersebut.
Menurutnya, anggaran itu seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat yang lebih penting.
"Lumayan kan anggaran jeung influencer, buzzer jeng konsultan ku aing dipake imah ma Icih. Bener teu? Bener. (Lumayan kan, anggaran buat influencer, buzzer, dan konsultan saya pakai untuk bangun rumah sama Icih. Benar enggak? Benar)," katanya sambil disambut gelak tawa warga.
Dalam kesempatan itu, Dedi juga menegaskan, dirinya lebih memilih menggunakan anggaran untuk membangun infrastruktur ketimbang membiayai konten pencitraan.
"Anggaran itu lebih baik dipakai untuk membangun jalan. Lihat nanti, jalannya di Jawa Barat akan bagus. Tapi bertahap dulu, mulai dari jalan provinsi, lalu ke jalan kabupaten, lalu ke jalan desa," ujar Dedi.
Menutup pernyataannya, Dedi menegaskan, gelar apapun yang diberikan kepadanya tidaklah penting, selama janji yang diberikan kepada rakyat bisa diwujudkan.
| Bogor Masuk Status Siaga Darurat, Rudy Susmanto Minta Warga di Tebing dan Sungai Waspada |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Temukan Aliran Dana Gelap dari Aqua, PDAM Diam-diam Palak Pajak dari Pabrik, Korupsi ? |
|
|---|
| KDM Ngaku Tak Niat Jatuhkan Aqua, Kini Larang Perusahaan Itu Bantu Bangun Jalan: Duit Pemprov Cukup |
|
|---|
| Terjawab Soal Viral Pria Israel Ber-KTP Pasir Hayam Cianjur, KDM Temui Bupati: Ini Bagaimana ? |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Ledek Sumber Air Aqua, Kini Ngaku Tak Hancurkan Nama Perusahaan : Galinya di Gunung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/Tawa-Gubernur-Jawa-Barat-Dedi-Mulyadi-pecah-ketika-menyadari-bahwa-dirinya-kini.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.