Gerakan Senyap Politik Ini Bikin Dedi Mulyadi Geram, Sampai Diadu Domba dengan Presiden: Main Kasar
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengklaim dirinya telah mencium gerakan senyap yang membuatnya geram.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengklaim dirinya telah mencium gerakan senyap yang membuatnya geram.
Gerakan di balik layar tersebut, kata Dedi, termasuk cukup kasar.
Karena di dalamnya ada politik adu domba Dedi Mulyadi dengan berbagai pihak.
Bahkan diantaranya ada yang berisi pancingan adu domba KDM dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
Dedi menjelaskan semua ini dalam unggahan media sosialnya pada Selasa (27/5/2025).
Dia menceritakan tiga spanduk buatan yang berisi ungkapan yang menurutnya seperti bermaksud mengadu domba.
"Ada tiga spanduk yang sengaja dibuat kayaknya dengan tujuan-tujuan tertentu," kata Dedi Mulyadi dikutip dari unggahannya.
Spanduk pertama, kata Dedi, ada spanduk yang mengadu dombakan dirinya dengan warga Cirebon dengan isi tulisan "KDM bapak tiri."
Spanduk kedua disebut mengadudombakan Dedi dengan warga Kota Bandung yang berisi tulisan "KDM lain bapak aing (KDM bukan bapak saya)."
Kemudian spanduk ketiga yang terbaru, menurut Dedi, mengadudombakan dirinya dengan Presiden.
"Kemaren muncul lagi spanduk yang ketiga, ini mengadudombakan saya dengan Pak Presiden, dengan Pak Prabowo, spanduknya tulisannya adalah,'KDM calon presiden aing'," kata Dedi Mulyadi.
"Aaa, kamu ketahuan !, cara mainnya kamu kasar banget sih, halus dikit dong kalau berpolitik," sambung Dedi.
Dedi mengatakan, jika punya niat atau keinginan, lebih baik berbuat baik kepada masyarakat.
"Tidak usah melakukan sesuatu di balik layar dengan gerak-gerakan senyap," kata Dedi.
"Gak boleh, sekarang rakyat udah pada pinter, yuk kita bekerja dengan baik, mengabdi kepada masyarakat. Jangan berbuat hal yang sifatnya adu domba, fitnah, kebencian," ungkapnya.
Ungkapan Dedi Mulyadi calon presiden ini sebenarnya bukan kali pertama, karena netizen pun terkadang menyebutkan hal ini.
Hal ini membuat orang-orang mengira bahwa tindakan Dedi yang selalu menggebrak dan heboh di jagat maya adalah pencitraan karena ingin menjadi presiden.
Namun Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar memiliki pandangan berbeda.
Hal itu dia sampaikan ketika hadir di acara diskusi yang membicarakan Gubernur Dedi Mulyadi.
"Pasti banyak orang berpikir bahwa Dedi Mulyadi mulai colong start untuk masuk gelanggang politik nasional," kata Mardiansyah dikutip dari Youtube ILC.
"Kalau menurut saya, Dedi Mulyadi melakukan hal-hal yang menurut sebagian orang juga itu baik, itu dia juga ingin stratanya naik," sambung dia.
Mardiansyah menjelaskan bahwa Dedi Mulyadi berkarir di politik secara bertahap mulai dari kelas lokal.
Namun Mardiansyah menilai bahwa Dedi ingin juga menjadi tokoh politik nasional.
"Jadi kalau kelasnya lokal, selama ini Purwakarta, Jawa Barat, kan dia juga mau tuh, masuk ke kelas politik nasional yang juga diperbincangan," katanya.
"Seperti misalnya Sandiaga Uno diperbincangkan, dia juga bisa masuk sebagai RI 1 RI 2, Erick Thohir, Ridwan Kamil dahulu," ujarnya.
"Sekarang ini kan kayaknya tinggal satu langkah lagi ini Dedi mulyadi masuk ke gelanggang itu," ungkap Mardiansyah.
Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Sempat Dipuji karena Tak Ikut Joget, Pasha Ungu Kini Malah Bela Teman DPR-nya: Itu Spontanitas |
![]() |
---|
Profil & Kekayaan Wamenaker Immanuel Ebenezer yang Ditangkap KPK, Video Lamanya Maki Koruptor Viral |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Murka Ada Balita Tewas Akibat Cacingan, Kisahnya Miris: Ibunya ODGJ, Ayahnya TBC |
![]() |
---|
Analisa Mengejutkan Dokter Soal Balita Meninggal Karena Tubuh Jadi Sarang Cacing, KDM Bereaksi Tegas |
![]() |
---|
Bukan Nyi Roro Kidul, Ternyata Ini Sosok Penari Cantik Disambut Dedi Mulyadi Saat Kirab Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.