Pengalaman Perang Gubernur Aceh Muzakir Manaf Saat Jadi Panglima GAM, Ikut Pelatihan Tempur di Libya
Gubernur Aceh Muzakir Manaf punya pengalaman perang saat operasi militer di Aceh puluhan tahun yang lalu..
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Keputusan empat pulau di Aceh masuk ke wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Barat ini dimaktub dalam Keputusan Mendagri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau, yang ditetapkan pada 25 April 2025.
Keempat pulau di Aceh yang kini masuk ke wilayah Sumatera Utara (Sumut) adalah Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Besar, dan Pulau Mangkir Kecil yang sebelumnya terletak di Kabupaten Aceh Singkil.
Baca juga: PROFIL Muzakir Manaf, Gubernur Aceh yang Tinggalkan Bobby Nasution, Mantan Panglima Perang GAM
Profil Muzakir Manaf
Muzakir Manaf (Mualem) resmi dilantik sebagai Gubernur Aceh periode 2025-2030 dalam rapat paripurna istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rabu (12/2/2025).
Ia dilantik bersama Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Gedung Utama DPRA, Banda Aceh.
Pelantikan ini dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, yang mengatur bahwa pelantikan Gubernur Aceh digelar dalam rapat paripurna istimewa DPRA dan tidak serentak dengan provinsi lain.
Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, dikenal sebagai tokoh penting di Aceh.
Julukan "Mualem" diberikan kepada individu yang memiliki keahlian tinggi dalam dunia militer.
Ia pernah menjabat sebagai Panglima Perang Gerakan Aceh Merdeka (GAM)..
Setelah Muzakir lulus SMA pada 1984, ia pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala sebelum bergabung menjadi bagian dari GAM.
Pada tahun 1986, Mualem berangkat ke Libya untuk ia menerima pelatihan tempur bersama anggota GAM lainnya.
Baca juga: Sumber Uang Gubernur Sumut Bobby Nasution, Rayu Mantan Panglima GAM Kelola Kekayaan 4 Pulau Aceh
Muzakir Manaf menjadi Panglima Perang GAM, setelah Abdullah Syafi'i meninggal pada tanggal 22 Februari 2002 dalam pertempuran dengan Tentara Nasional Indonesia.
Setelah Kesepakatan Helsinki, GAM membubarkan Tentara Negara Aceh pada tanggal 27 Desember 2005 dan Muzakir tidak lagi menjadi panglima.
Operasi ini merupakan operasi militer terbesar yang dilakukan Indonesia sejak Operasi Seroja (1975), dan pemerintah mengumumkan terjadinya kemajuan yang berarti, dengan ribuan anggota GAM terbunuh, tertangkap, atau menyerahkan diri.
Operasi ini berakibat lumpuhnya sebagian besar militer GAM, dan bersama dengan gempa bumi dan tsunami pada tahun 2004 menyebabkan berakhirnya konflik 30 tahun di Aceh.
Kemudian, pada tanggal 28 Desember 2005, Muzakir Manaf menjabat sebagai ketua Komite Peralihan Aceh.
Muzakir menjadi salah satu pendiri Partai Gerakan Aceh Mandiri dan berganti nama menjadi Partai Aceh karena keluhan dari pemerintah pusat sekaligus ketua umum pertama.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Kejanggalan Pistol Anak Buah Bobby Nasution yang Disita KPK, Jenderal Bintang 3: Cuma Kadis PUPR |
![]() |
---|
JAWABAN KPK Soal Nasib Bobby Nasution Usai Anak Buahnya Kena OTT, Berani Periksa Menantu Jokowi ? |
![]() |
---|
Penampakan Rumah Mewah Anak Buah Bobby Nasution, Ada Duit Rp 2,8 M dan Senjata Api, Isi Garasinya ? |
![]() |
---|
Uniknya Warga Medan 'Rayakan' Penangkapan Tangan Kanan Menantu Jokowi, Bobby Nasution Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Sosok Topan Ginting, Orang Dekat Menantu Jokowi yang Punya Karier Moncer, Kini Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.