Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Siap-siap Rumah dan Bedeng di Puncak Bogor Bakal Direlokasi, Ini Misi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat bakal melakukan gebrakan di areal Taman Nasional Gunung Gede Pangrango secara administrasi berada di wilayah Kabupat

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Kolase Tribun Jabar dan Tribun Bogor
RENCANA RELOKASI BANGUNAN - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat bakal melakukan gebrakan di areal Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat bakal melakukan gebrakan di areal Taman Nasional Gunung Gede Pangrango secara administrasi berada di wilayah Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi.

Politisi Partai Gerindra itu bakal mengubah sejumlah struktur bangunan yang ada di sana.

Keinginan Dedi Mulyadi itu pun disampaikan langsung saat bertemu Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.

Mantan anggota DPR RI itu pun tegas menyampaikan gagasan mengenai konservasi hutan.

"Terus kemudian juga kita akan segera memagari wilayah Gunung Pangrango dan Gunung Gede," ungkapnya dikutip TribunnewsBogor.com, Minggu (22/6/2025).

Apa yang dicanangkan Dedi Mulyadi bukan tanpa alasan.

Menurutnya, kawasan tersebut memiliki implikasi yang cukup kuat terhadap wilayah utara.

"Ini yang dilakukan termasuk merelokasi bangunan-bangunan yang sudah tua, bedeng-bedeng di wilayah puncak kita ingin relokasi siapin rumah saja," tambahnya.

Gubernur Jawa Barat akan menyiapkan rumah bagi warga yang terkena relokasi dan akan menghijaukan kembali.

"Karena satu titik saja kita hijaukan kemarin kan sudah kelihatan hasilnya," bebernya.

Dedi Mulyadi percaya bahwa tanpa pengembalian konservasi di Jawa Barat, mustahil pertumbuhan ekonomi bisa tercapai dengan baik.

"Saya tidak yakin karena apa seluruh ekosistem ekonomi di Jawa Barat intinya gunung," ujarnya.

KDM mengungkapkan, bicara soal pangan dan industri akan berkaitan dengan sungai dan gunung.

"Semua intinya adalah gunung," tegasnya.

Walaupun biaya besar, Dedi Mulyadi menambahkan, menganggap hal ini merupakan langkah awal yang harus dibangun dan dilakukan.

"Termasuk barangkali Pak, dan saya ingatin sekali lagi seluruh daerah aliran sungai, karena saya akan bongkar semua daerah aliran sungai ini," tandasnya.

Sehingga, Gubernur Jawa Barat mengungkapkan, agar tidak lagi menjadi tempat orang membangun.

"Tanamin pohon kelapa masif. Misalnya di Jawa Barat ditanamin 1 juta pohon kelapa atau 2 juta seluruh daerah sungai dan ini akan menjadi ekosistem ekonomi ke depan," tegasnya.

GANJA DI BROMO -  Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni minta area penemuan tanaman ganja di kawasan TNBTS dicek ulang, Sabtu (22/3/2025).
GANJA DI BROMO - Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni minta area penemuan tanaman ganja di kawasan TNBTS dicek ulang, Sabtu (22/3/2025). (TribunnewsBogor.com/Muamaruddin Irfani)

Menhut ke Bogor

Di sisi lain, kondisi hutan di Bogor sedang mengalami kerusakan akibat alih fungsi lahan yang masif. 

Kerusakan hutan ini menyebabkan hilangnya fungsi lindung hutan, yang berpotensi meningkatkan risiko banjir dan dampak negatif lainnya bagi lingkungan. 

Belum lama ini, kawanan monyet turun gunung dan mencuri makanan di permukiman warga tepatnya di Kampung Bojong Keong, Desa Mekarsari Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

Warga setempat menduga bahwa monyet liar berkeliaran itu tak terlepas dari ekosistem hutan yang diduga mulai terganggu.

Menyikapi permasalahan itu, Kementerian Kehutanan RI tak tinggal diam.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa pihaknya menggalakkan konservasi di setiap hutan yang ada di Indonesia tak terkecuali di Bogor.

Khusus di Bogor, dia menunjuk Rumpin sebagai wilayah khusus agar hutan tetap terjaga kelestariannya.

"Rumpin dipilih karena praktis dekat dengan jakarta, yang kedua kami punya tujuan khusus, pembibjtan juga dekat jadi secara teknis memudahkan," ucapnya, Selasa (17/6/2025).

Lebih lanjut, Raja Juli menegaskan bahwa pihaknya berusaha konsisten melakukan konservasi.


"Saya terus membuat gerakan wenanam WWF, kita menghijaukan hulu sungai citarum, ciliwung dan melakukan rehab bersama," pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved