SOSOK Kompol I Made Yogi yang Bunuh Brigadir Nurhadi Gara-gara Wanita, Ngotot Tak Akui Perbuatannya

Inilah sosok Kompol I Made Yogi Purusa Utama yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi. Yogi disebut membunuh karena wanita.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Tribun Timur dan Kompas.com
POLISI BUNUH POLISI: Inilah sosok Kompol I Made Yogi Purusa Utama (kiri) yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi (kanan). Yogi disebut membunuh gara-gara tak terima wanitanya digoda korban. 

Setelah lulus, Kompol Yogi dipercaya mengemban amanah sebagai Kasatnarkoba Polres Mataran selama dua tahun.

Kompol Yogi pun dirotasi menjadi Kasatreskrim Polresta Mataram tahun 2019.

Lalu di tahun 2020, Kompol Yogi menjabat sebagai Kanit 1 Subdit 3 di Polda NTB.

Jabatan Kompol Yogi naik menjadi Kasatresnarkoba di Polda NTB tahun 2021 hingga 2022.

Lalu di tahun 2023, Yogi didapuk menjadi Kasatreskrim Polda NTB.

Lebih dari lima tahun karirnya cemerlang di Polda NTB, Kompol Yogi tercatat memiliki harta fantastis.

Berdasarkan laporan dari LHKPN di laman KPK, Kompol Yogi diketahui memiliki harta total sebesar Rp1.163.159.838.

Harta tersebut terdiri dari beberapa aset yakni tanah dan bangunan di Sidoardjo senilai Rp1.100.000.000, sepeda motor Yamaha Xmax seharga Rp45.000.000, dan uang kas serta setara kas sebanyak Rp18.159.838.

POLISI BUNUH POLISI: Inilah sosok Kompol I Made Yogi Purusa Utama yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi. Yogi disebut membunuh gara-gara tak terima wanitanya digoda korban.
POLISI BUNUH POLISI: Inilah sosok Kompol I Made Yogi Purusa Utama yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi. Yogi disebut membunuh gara-gara tak terima wanitanya digoda korban. (kolase Tribun Timur dan Kompas.com)

Tak akui perbuatan

Untuk diketahui, awalnya Brigadir Nurhadi diajak oleh dua atasannya, Kompol Yogi dan Ipda Haris untuk berpesta di vila pribadi di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB pada 16 April 2025.

Tak hanya bertiga, pesta tersebut juga dihadiri oleh dua wanita berinisial M dan P.

Di tengah pesta berlangsung, Nurhadi kabarnya tenggelam di kolam renang hingga meninggal dunia.

Atas kematian tersebut, Nurhadi disebut meninggal karena aktivitas jantungnya berhenti sekira pukul 22.14 Wib.

Dua bulan lebih berlalu, kematian Nurhadi yang disebut karena tenggelam akhirnya terkuak fakta aslinya.

Saat dua atasan korban diperiksa, Kompol Yogi dan Ipda Haris dicurigai berbohong terkait kesaksiannya.

Kombes Syarif Hidayat menyebut hasil poligraf alias alat pendeteksi kebohongan mendeteksi kejanggalan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved