Ada Penjual Miras Online di Kampungnya, Wakil Wali Kota Bogor Akan Panggil Pihak Aplikasi

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Sebanyak 17 ribu botol minuman keras (miras) beralkohol di Kota Bogor dimusnahkan di Mako Polresta Bogor Kota, Selasa (8/7/2025).

Miras yang dimusnahkan ini hasil sitaan Pemkot Bogor dan Polresta Bogor Kota sejak bulan puasa atau Maret lalu sampai bulan Juli 2025.

Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin bercerita bahwa ia pernah menemukan penjualan miras beralkohol dengan sistem online.

Bahkan, barang miras tersebut diambil oleh driver ojek online.

“Saya temukan di kampung saya Ciheuleut. Itu tidak masuk mobil. Tapi, mirasnya dijual online. Itu terbesar di Bogor Timur ternyata,” kata Jenal Mutaqin usai memusnahkan miras di Mako Polresta.

Jenal melanjutkan, toko tersebut ia temukan saat melakukan razia.

Toko tersebut akhirnya ditutup dan miras disita olehnya.

“Ada saya temukan. Nama tokonya sudah tahu. Beberapa masih ada yang buka. Saya suruh staf untuk mengecek toko. Beberapa sudah tutup dan ada lagi yang buka,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjutnya, Pemkot berencana mengundang secara resmi pihak pemilik aplikasi online tersebut.

Pemkot meminta agar aplikasi lebih selektif terhadap penjualan barang-barang di Kota Bogor.

“Berarti kan ini pihak operatornya yakni grab dan gojek. Makanya kita akan undang. Kok mereka tidak ada verifikasi si warung ini menjual apa. Ini kan tidak bener,” ujarnya.

Meski begitu, Jenal tidak menampik bahwa belum bisa membuat Kota Bogor terbebas dari peredaran miras beralkohol.

"Polresta memiliki kewenangan. Kami memiliki kewenangan juga. Kami di Pol PP itu sanksi administratif. Sampai ke pemusnahan warungnya," kata dia.

“Jadi, puasa kemarin itu ada enam  cafe kita segel karena beroperasi dan menjual miras. Lalu, ada 7 warung PKL kita bongkar dan ambil gerobak warungnya. Langkah ini sebetulnya ikhtiar. No miras susah juga kan,” tambahnya.