Notaris Bogor Tewas

Ternyata 2 Pembunuh Tak Nginap di Rumah Notaris Bogor, Sidah Alatas Diajak Ngopi ke Leuwiliang

Ternyata 2 Pelaku Tak Ikut ke Rumah Notaris Bogor, Ajak Sidah Alatas Ngopi di Leuwiliang Sampai Tengah Malam

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube tvOne
KASUS PEMBUNUHAN NOTARIS BOGOR - Ternyata 2 Pelaku Tak Ikut ke Rumah Notaris Bogor, Ajak Sidah Alatas Ngopi di Leuwiliang Sampai Tengah Malam 

Warno mengungkap dari sana mereka pergi ke daerah Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

"Kita berangkat ke daerah Leuwiliang, minum kopi. Setelah itu kita pulang ke Stasiun Bogor diantar korban," katanya.

Anda dan Warno diantar ke Stasiun Bogor sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Cara Sadis Pembunuhan Notaris Bogor Sidah Alatas, Ditusuk dari Belakang Saat Bersama 2 Lelaki

Namun malam itu KRL tujuan Cibitung sudah tak beroperasi.

Sampai kemudian mereka berdua mengaku bermalam di Stasiun Bogor.

"Udah gak ada kereta yang ke Cibitung, terpaksa bermalam di situ," katanya.

Sidah Alatas terekam CCTV masuk perumahan pukul 02.17 WIB.

Lalu keluar lagi pukul 04.00 WIB.

lihat fotoKASUS PEMBUNUHAN NOTARIS BOGOR - Hubungan Otak Pembunuhan dengan Notaris Bogor, Keluarga Ungkap Sidah Alatas Tak Punya Sopir
KASUS PEMBUNUHAN NOTARIS BOGOR - Hubungan Otak Pembunuhan dengan Notaris Bogor, Keluarga Ungkap Sidah Alatas Tak Punya Sopir

"Kemudian saudara Anda menghubungi lagi korban, sampai korban datang pukul 03.00 WIB, untuk mengajak kami ke dekat kantornya," katanya.

Jadi kini terjawab sudah bahwa Sidah tak membawa dua pelaku ke rumahnya di Perumahan Tirta Mas Residen Blok B, Taman Cimanggu, Kota Bogor.

Sementara Anda mengaku sejak awal tak berniat membunuh Sidah.

"Awal mula tuh tidak terbesit melakukan pembunuhan, karena hanya mengambil mobil karena saya butuh uang. Dalang dari pembunuhan itu teman Andrian atau Warno," katanya.

Anda menjelaskan sejak berangkat ia terus diyakinkan Warno.

Baca juga: Akhirnya Terkuak Alasan Notaris Bogor Pergi Jam 4 Pagi Sebelum Tewas, Sidah Kena Tipu Daya Pelaku

"Pas berangkat Warno tidak bilang apa-apa, cuma dia bilang 'ya udah nanti abisin aja semua urusan saya'," katanya.

Setelah menghabisi nyawa Sidah, mereka menggadai mobil Civic sebesar Rp 40 juta.

"Ambil mobilnya nanti kita juga kita gadai, karena saya butuh uang," katanya.

Anda mengaku membantu Warno untuk membuang jenazah Sidah ke Sungai Citarum.

"Saya membantu melemparkan jenazah," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved