Tak Melayat Saat Siswanya Meninggal, Kepsek SMA 6 Garut Tunjuk Ibu Korban: Dibully Gara-gara Dia

Kepala Sekolah SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi malah menyalahkan ibu korban saat ditegur Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Ist
SISWA SMA GARUT TEWAS DIBULLY - Tak Melayat Saat Siswanya Meninggal, Kepsek SMA 6 Garut Tunjuk Ibu Korban: Dibully Gara-gara Dia 

"Karena kan sejak awal mengatakan sekolah membully, padahal kami tidak," katanya dengan wajah angkuh.

Mendengar itu, Dedi Mulyadi pun menasehati Dadang bahwa sebagai manusia harusnya tetap menujukkan empati.

"Ya nggak apa-apa pak, dalam posisi bapak merasa dipersalahkan oleh orangtua siswa, tapi juga kalau kemudian meninggal mah, sebuah kewajiban kalau mengucapkan bela sungkawa," kata KDM.

"Atau kalau datang takut dibully, minta pengawalan polsek lah," ujarnya lagi.

Menurut keluarga korban, jika tak berkenan datang, seharusnya pihak sekolah bisa setidaknya mengirim pesan di WhatsApp.

Baca juga: Fitnah Kejam Teman Sekelas Sampai Siswa SMA Garut Akhiri Hidup, Terkuak Dalang Kasus Murid Merokok

"Chat juga gak ada ?," tanya KDM lagi.

"Gak ada," jawab keluarga P.

"Saya pribadi sebagai gubernur, saya marah," jelas KDM.

P diketahui tewas tergantung di depan kamarnya pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025).

Sebelum ditemukan tewas, P kerap bercerita kepada ibunya kalau ia mendapat bully di sekolah.

Hal itu bahkan membuat P takut untuk pergi ke sekolah dan selalu merasa susah tidur.

Bahkan menurut teman sekelas P, bukan cuma teman-teman, tapi guru dan wali kelas juga turut memperlakukan korban dengan tak wajar.

Korban dikucilkan di kelas, bahkan disebut ABK dan tidak terawat oleh gurunya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved