Tak Melayat Saat Siswanya Meninggal, Kepsek SMA 6 Garut Tunjuk Ibu Korban: Dibully Gara-gara Dia

Kepala Sekolah SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi malah menyalahkan ibu korban saat ditegur Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Ist
SISWA SMA GARUT TEWAS DIBULLY - Tak Melayat Saat Siswanya Meninggal, Kepsek SMA 6 Garut Tunjuk Ibu Korban: Dibully Gara-gara Dia 

"Siswa-siswanya ada," ucap keluarga korban.

"Gurunya enggak ada ?," tanya Dedi Mulyadi lagi.

"Adanya guru ekskul," jawab keluarga korban.

Hal itu pun membuat KDM kaget dan langsung mengklarifikasi ke Yulia.

"Ibu siswanya meninggal, ibu nggak datang melayat?," tanya Dedi Mulyadi heran.

Dengan wajah panik, Yulia pun menunjuk kepala sekolah yang duduk di sampingnya.

Baca juga: Patahkan Alibi Wali Kelas, Dedi Mulyadi Tegas Bawa Kasus Siswa SMA Garut Akhiri Hidup ke Jalur Hukum

"Saya ngikuti instruksi sekolah," ucap Yulia.

Kemudian Dadang Mulyadi pun beralasan melarang Yulia datang karena arahan dari PPA Kabupaten Garut.

"Jadi kami begitu kejadian almarhum meninggal, dari PPA Kab Garut langsung ke sekolah mau mediasi dengan pihak keluarga," katanya.

Dadang bahkan menyalahkan ibu korban karena postingannya di media sosial sebelum almarhum meninggal dunia.

"Dari hasil arahan KPPA tadi, nanti tunggu dulu kami mediasi, nanti terjadi permasalahan, karena sekolah terus dibully dari unggahan ini," katanya menujuk ibu korban.

"Karangan bunga ngirim ga ?," tanya KDM lagi.

"Enggak," jawab Dadang.

"Bapak ngirim WA ucapan duka gak ?," tanya Dedi Mulyadi lagi penasaran.

Dadang pun tetap tak mengakui salah dan terus menyalahkan ibu korban.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved