Jawab Ketakutan dari Penganut Gaya Hidup Childfree, Mendukbangga Siapkan Program Tamasya

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, DRAMAGA - Sebanyak 71.000 perempuan di Indonesia memilih gaya hidup childefree atau menikah tanpa memiliki anak.

Faktor pemicu dari penerapan gaya hidup ini yaitu kekhawatiran tentang ekonomi hingga adanya pengaruh pergeseran budaya.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/BKKBN) Wihaji mengatakan, hal ini akan mengurangi bonus demografi.

Akan hal itu, ia mengatakan pemerintah memiliki tanggungjawab untuk memberikan jawaban dari kekhawatiran tersebut.

Wihaji mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan membentuk program Taman Asuh Sayang Anak yang disingkat menjadi Tamansya.

Ia menjelaskan, Tamansya ini diharapkan menjadi salah satu solusi pendampingan bagi para orang tua muda.

"Kita ada Tamasya supaya ketakutan nanti ketika punya anak kita siapkan tempat penitipan anak, kemudian kita siapkan tempat untuk pola asuh anak, kita siapkan para pendidik-pendidik yang nanti dibutuhkan oleh mereka," ujarnya, Kamis (31/7/2025).

Di samping itu, ia berharap keinginan menikah tanpa memiliki anak itu hanya keinginan yang suatu saat dapat berubah.

Sebab menurutnya menikah dan memiliki anak adalah karunia dari sang pencipta yang begitu indah.

"Saya meyakini itu hanya keinginan tapi insya allah tidak dikerjakan sepenuhnya karena nanti akan tau indahnya berkeluarga dan indahnya punya anak," katanya.