Diplomat Muda Tewas

Sama-sama Tugas di Kemenlu, Ucapan Vara dan Dion Dicurigai Jadi Motif Kematian Diplomat Arya Daru

Sama-sama Tugas di Kemenlu, Ucapan Vara dan Dion di GI Dicurigai Jadi Motif Kematian Diplomat Arya Daru

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Ist/Facebook Arya Daru Pangayunan
MOTIF KEMATIAN ARYA DARU - tangkapan layar cctv saat Daru bersama Vara dan Dion (Kiri). Foto Daru semasa hidup (kanan). Sama-sama Tugas di Kemenlu, Ucapan Vara di GI Dicurigai Jadi Motif Kematian Diplomat Arya Daru 

"Termasuk apabila ditemukan handphone yang terakhir digunakan yang ada di TKP itu kan handphone yang aktif selesai tahun 2022. Sejak itu kan udah HP yang digunakan terakhir, bisa jadi petunjuk ada di handphone itu dan itu bisa menjelaskan motif itu tadi," katanya.

Baca juga: Memar Janggal di Lengan Kanan Diplomat Arya Daru, Diragukan Jika Akibat Panjat Tembok Rooftop

Sebab menurut Yusuf jika memang menduga Daru tewas dibunuh, bisa pula ditelusuri motifnya lebih dulu.

"Ketika kita kita menduga pembunuhan, motifnya apa dulu. Mengapa almarhum dibunuh, motifnya apa ? pekerjaan ? pribadi ? Misalnya kan begitu. Bisnia ? atau memang orang tidak suka saja. Maka dalam pengumpulan fakta dikumpulkan ada fakta ancaman tidak berdasarkan analisi digital forensik tidak mendapatkan itu, tapi bagaiamana dengan handphone yang belum ditemukan, itu, barang kali ada petunjuk yang bisa menjelaskan pada motif," katanya.

Termasuk soal pekerjaan Arya Daru Pangayunan yang bertugas sebagai diplomat muda pada Direktorat Perlindungan WNI di Kemenlu.

"Termasuk motif pekerjaan, artinya penyelidik perlu menggali lagi apa sejauh ini selama hidup sebagai seorang suami tidak pernah menceritakan permasalahn pekerjaannya," katanya.

Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno juga merasa janggal dengan keberadaan handphone Daru.

"Motif HP jatuh, HP diambil orang, HP dibuang itu kalau HP dibuang pasti ada motif, HP kan harganya mahal bukan kita katakan beliau gak bisa beli, ada sesuatu ini HP bikin saya susah," katanya.

Praktisi Hukum dan HAM Nicholay Aprilindo bahkan mengatakan sebenarnya tas belanja yang ditinggal Daru di lantai 12 Gedung Kemenlu berisi barang penting.

"Ditemukan di dalam tas kertas itu handphone sekali pakai dan GPS, itu tidak diungkap. Hilang," katanya.

Bahkan menurutnya dalam laptop Daru terdapat data lengkap mengenai sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Di dalam laptop itu ada data-data by name by addres tentang sindikat TPPO. Ada (sumber) informasi, A1," katanya.

 Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved