Diplomat Muda Tewas

Akhirnya Penjaga Kosan Speak Up Usai Kematian Arya Daru, Bongkar Hal Tak Biasa di Malam Kejadian

Untuk pertama kalinya Siswanto buka suara soal kematian diplomat Arya Daru Pangayunan. Siswanto membongkar hal aneh di malam kejadian.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube Kompas TV
DIPLOMAT MUDA TEWASl: Untuk pertama kalinya penjaga kosan, Siswanto buka suara soal kematian diplomat Arya Daru Pangayunan. Siswanto membongkar hal aneh di malam kejadian. 

"Itu (plastik hitam sampah) sudah disita sebagai barang bukti," sambungnya.

Lebih lanjut, Arief Wicaksono Sudiutomo pun membocorkan isi dari plastik hitam yang dibawa Daru tersebut.

Rupanya isinya adalah sampah bekas makan Daru hingga struk belanjaan.

"Nah terus saya lihat ada beberapa barang yang bekas sampah itu, sama struk. Selebihnya ranah penyidik (soal isi utuh plastik hitam)," pungkas Arief.

Baca juga: Diplomat Arya Daru Tak Pernah Cari Soal Kematian Pakai Lakban, Eks Dirjen Curigai Pembunuh Bayaran

Belakangan juga polisi mengurai isi sampah yang dibuang Arya Daru.

Yakni terdiri dari remahan makanan ringan hingga beberapa botol bekas losion dan juga ada pembersih wajah.

Adapun terkait penyebab kematian Arya Daru, penyidik Polda Metro Jaya telah mengungkapkannya dalam konferensi pers 30 Juli 2025 lalu.

Dari hasil penyelidikan, diplomat usia 39 tahun itu tewas bukan karena keterlibatan orang lain.

Artinya Arya Daru disebut tewas karena mengakhiri hidup, bukan dibunuh.

"Dari hasil pemeriksaan, kami menyimpulkan bahwa kematian ADP (Arya Daru) tidak melibatkan orang lain," pungkas Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra.

Perihal rincian mengenai penyebab kematian Arya Daru, dokter forensik RSUPN Cipto Mangunkusumo, dr G Yoga Tohjiwa mengurai penjelasan.

Dari hasil autopsi, Arya Daru diketahui meninggal dunia akibat gangguan pertukaran oksigen.

Hal itu terkait dengan plastik dan lakban yang menutupi wajahnya.

"Sebab mati almarhum (Arya Daru) akibat gangguan pertukarangan oksigen pada saluran napas atas yagn menyebabkan mati lemas," imbuh dr Yoga Tohjiwa.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved