Jonggol Dilanda Kekeringan

Berawal dari Kebutuhan Jadi Ladang Usaha, Warga Jonggol Bogor Jualan Air Manfaatkan Kekeringan

Kekeringan yang tak bisa dihindari oleh warga di wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor belakangan jadi berkah untuk warga itu sendiri.

|
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: khairunnisa
TribunnewsBogor.com
Wawan, sedang mendistribusikan air untuk warga yang mengalami kekeringan di wilayah Kampung Cimendo, Desa Sukagalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Senin (4/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JONGGOL - Kekeringan menjadi bencana yang tak bisa dihindari oleh warga di wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor khususnya Desa Sukagalih.

Wilayah tersebut setiap tahunnya selalu mengalami kekeringan apabila memasuki musim kemarau seperti saat ini.

Warga yang berada di Kampung Cimendo pun selalu kesulitan air bersih karena sumber mata air yang mereka miliki mengering.

Namun di balik musibah tersebut, terdapat peluang usaha yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar yaitu menjual air bagi warga yang membutuhkan.

Seperti halnya seorang pria bernama Wawan, salah satu dari delapan penjual air di wilayah tersebut yang memanfaatkan kelebihannya.

Bermodalkan satu unit kendaraan pick up dan mesin pompa, Wawan mengambil air di aliran sungai yang ditampung dalam tandon berkapasitas 1.000 liter.

Air tersebut kemudian dijual kepada warga yang membutuhkan untuk keperluan mandi dan mencuci.

Wawan mengungkapkan, usaha yang dijalaninya sekitar lima tahun ke belakang ini terjadi secara tidak sengaja.

"Awalnya karena kebutuhan, kita buat mandi juga susah, inisiatif aja, warga ada yang mau, akhirnya jualan," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Senin (4/8/2025).

Satu tangki air berisi 1.000 liter tersebut dijualnya dengan harga Rp75 ribu, sangat diminati oleh warga karena butuh.

Ia mengatakan, dalam sehari tak kurang dari lima kali pengiriman untuk warga yang jika dikalkulasi keuntungannya di atas Rp300 ribu per harinya.

Bahkan, ia menyebut pengiriman akan semakin meningkat seiring banyaknya permintaan warga ketika kekeringan semakin parah.

"Kalau bener-bener kering sehari bisa 10 toren gini, kalau sekarang-sekarang gini lima sampe enam lah. Modal bensin sama mesin (pompa)," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved