Peran PKK Tekan Angka Putus Sekolah dan Stunting di Kota Bogor, Bapak Asuh akan Dilibatkan

Jenal Mutaqin juga menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras TP PKK Kota Bogor dalam upaya penurunan angka stunting.

Editor: Tsaniyah Faidah
Istimewa/Pemkot Bogor
Pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan Bogor Tengah, Bogor Timur, dan Tanah Sareal sekaligus Pengukuhan Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bunda Literasi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin menekankan bahwa sinergi dan keterlibatan aktif Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) bersama seluruh elemen masyarakat menjadi kunci penting dalam menekan angka anak putus sekolah dan menurunkan kasus stunting di Kota Bogor.

Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan Bogor Tengah, Bogor Timur, dan Tanah Sareal sekaligus Pengukuhan Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bunda Literasi. 

Jenal Mutaqin menyampaikan bahwa pada data yang tertera di aplikasi Jaringan Aplikasi Anti Putus Sekolah (Japati) Dinas Pendidikan (Disdik), tercatat sekitar 3.000 anak yang putus sekolah di Kota Bogor. Menurutnya, faktor ekonomi dan biaya pendidikan masih menjadi penyebab terbesar.

“Ini menjadi tanggung jawab pemerintah dan PKK untuk memastikan anak-anak mendapatkan haknya atas pendidikan,” ujar Jenal Mutaqin di Aula Kantor TP PKK, Jalan Semboja, Kota Bogor, Rabu (13/8/2025).

Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras TP PKK Kota Bogor dalam upaya penurunan angka stunting yang telah menurun dari 2.600 kasus menjadi 1.500 kasus. Meski demikian, ia menilai upaya penanganan masih berjalan terpisah dan perlu diselaraskan.

Melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Jenal Mutaqin merencanakan langkah strategis dengan mengajak pejabat, kepala OPD, camat, lurah, dan wakil rakyat untuk menjadi Bapak Asuh Anak Stunting.

“Ke depan, setiap Bapak Asuh akan mengurus sekitar 15 anak stunting yang harus dikontrol setiap minggu. Semua dilakukan dengan sistem satu pintu agar bantuan, baik makanan maupun uang, dapat disalurkan sesuai kebutuhan spesifik setiap anak,” jelasnya.

Ia juga mendorong PKK dan TPPS untuk melakukan kunjungan langsung ke keluarga yang memiliki anak stunting di wilayah masing-masing guna memastikan penanganan tepat sasaran.

Jenal Mutaqin berharap di bawah kepemimpinan Yantie Rachim sebagai Ketua TP PKK Kota Bogor dan Novia Handayani sebagai Ketua Bidang 1 TP PKK Kota Bogor, kinerja PKK semakin optimal.

“PKK harus mampu memberikan manfaat nyata bagi pembangunan di Kota Bogor,” tegasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved