Breaking News

Kegiatan Belajar Mengajar di SDIT Raudlatul Jannah Ciawi Bogor Terganggu, Orangtua Murid Protes

Orangtua siswa SDIT Raudlatul Jannah (RJ) Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor protes karena kegiatan belajar mengajar terganggu.

|
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
GURU MENGUNDURKAN DIRI - Orangtua siswa SDIT Raudlatul Jannah (RJ) Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor protes karena kegiatan belajar mengajar terganggu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Orangtua siswa SDIT Raudlatul Jannah (RJ), di Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor protes karena kegiatan belajar mengajar terganggu.

Hal itu dikarenakan adanya konflik internal yayasan yang berimbas pada terhentinya kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Pada Jumat (15/8/2025), seluruh siswa dipulangkan lebih awal karena guru-guru mengundurkan diri.

Para orangtua siswa mendatangi sekolah untuk meminta pertanggung jawaban yayasan.

Musyawarah itu juga dihadiri oleh dua orang dari pihak yayasan yakni Kepala HRD Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPIRJ Rizal, dan .

"Makanya timbul kekhawatiran dari orangtua bagaimana KBM anak-anaknya. Mereka datang hari ini, bisa tidak LPIT dan yayasan menjamin kekondusifan KBM, apalagi hari ini guru-guru pamitan sama anak-anak kami, tidak lagi mengajar di sini," kata perwakilan orangtua murid, Abdurrahman, di Aula SDIT RJ, Jumat (15/8/2025).

Orangtua murid pun mempertanyakan nasib anak-anaknya jika seluruh guru mengundurkan diri.

"Apa jaminan dari LPIT dan yayasan, KBM akan tetap kondusif di hari Selasa? Guru tetap hadir, anak-anak tetap belajar seperti biasa," katanya ke pihak yayasan.

Menanggapi hal itu, Kepala HRD RJ Rizal mengatakan kalau pihaknya akan memastikan para siswa tetap belajar seperti biasa,

Yakni dengan menyiapkan guru dari Universitas Pakuan.

"Saya datangi kampus Pakuan, ketemu dengan Dekan untuk menyiapkan antisipasi guru-guru," katanya.

Namun hal itu tidak disetujui oleh orangtua murid.

Sebab orangtua murid telah mempercayai anak-anaknya ke guru-guru yang selama ini mengajar di SDIT RJ.

Mereka pun meminta pihak Yayasan menyelesaikan masalah internal tanpa mengorbankan para siswa.

Perwakilan dari Yayasan, Santi mengaku akan menyampaikan masukan dari orangtua siswa ke Ketua Yayasan.

"Selasa (18/8/2025) Insya Allah KBM tetap berjalan. Selama itu yang terbaik untuk anak-anak akan kami lakukan," katanya.

Hal itu tetap saja tidak bisa diterima oleh para orangtua siswa.

Karena tidak ada kesepakatan yang dicapai, para orangtua siswa rencananya akan menggelar aksi damai di SDIT RJ pada Selasa (18/8/2025).

Mereka juga akan melaporkan hal itu ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

Sementara itu, Direktur Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPIT) Raudlatul Jannah, Jumadi Subur mengaku sedang sakit saat musyawarah tersebut.

Sehingga dirinya tidak bisa hadir dalam mediasi dengan para orangtua murid.

TribunnewsBogor.com mencoba menghubungi Jumadi Subur pada Jumat, melalui WhatsApp namun tidak mendapatkan respon.

Dirinya baru membalas pesan pada keesokan harinya, dan mengaku dirinya sedang dirawat di rumah sakit.

"Maaf saya masih dirawat di RS," kata Jumadi Subur ke TribunnewsBogor.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (16/8/2025).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved