Pakar Sampai Sebut Kasus Tewasnya Kacab Bank BUMN Mengerikan, Gegara Keterlibatan Oknum Prajurit ?

Beredar isu bahwa dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta melibatkan oknum prajurit TNI

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase Kompas TV, istimewa
PENCULIKAN KEPALA CABANG BANK - Foto TKP temuan mayat dan CCTV penculikan. Beredar isu bahwa dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta melibatkan oknum prajurit. Pihak TNI bereaksi 

"Pasti di situ ada petugas sekurity, tapi kok ya bisa-bisanya mereka melakukan di tempat yang sesungguhnya tidak ideal untuk dijadikan sebagai lokasi kejahatan. Tidak ideal karena berpikir bahwa ini pasti saya ketahuan begitu," sambung Reza.

Sehingga menurutnya, kasus bisa ada dua kemungkinan, yaitu memang pembunuhan berencana atau pelaku hanya melakukan interogasi tapi malah kebablasan sampai korban meninggal.

Dilihat dari kondisi korban, kata Reza, memang bisa jadi korban sempat diinterogasi sebelum tewas.

"Tetapi sepanjang saya simak di pemberitaan, almarhum itu ditutup dengan lakban di daerah mata dan di kaki saja," kata Reza.

"Artinya lakban itu tidak digunakan di daerah misalnya mulut atau hidung yang bisa membuat maaf korban meninggal seketika," ujarnya.

"Tidak ditutupnya saluran pernapasan dan tidak ditutupnya mulut korban mengindikasikan bahwa korban diinterogasi, ditanya sedemikian rupa. Namun dalam proses interogasi yang brutal itu mungkin saja kebablasan akhirnya korban meninggal dunia," imbuh Reza.

Selain itu, Reza juga menyoroti gelagat kabur para pelaku setelah melakukan kejahatannya.

Sudah Ditangkap Polisi, Penculik Kepala Cabang Bank BUMN Belum Terima Bayaran Penuh : Baru DP

Menurutnya itu menandakan bahwa para pelaku hanya bermodal perencanaan yang buruk.

"Bukankah setiap pelaku kejahatan sesungguhnya juga mengincar misi kedua, yaitu melarikan diri dari pertanggung jawaban pidana. Bagaimana mungkin kemudian mereka punya peluang yang besar untuk itu kalau ternyata pemilihan TKP-nya ada di situ?," ujarnya Reza.

"Empat orang yang ditangkap beberapa waktu kemudian ini juga memunculkan pertanyaan tentang seberapa jauh kematangan perencanaan yang mereka miliki," ujarnya.

Sebab ketika kejahatan dilakukan secara berkelompok semacam ini, maka untuk mempersulit atau menghambat otoritas penegakan hukum adalah berpencar sedemikian rupa.

Tapi dalam peristiwa ini ternyata para pelaku ditangkap dengan relatif saat berkelompok, baik kelompok penculiknya maupun kelompok aktor utamanya.

"Jadi sekali lagi ada dua tafsiran. Sekaligus ini merupakan peristiwa kejahatan yang mengerikan tapi sekaligus mengindikasikan betapa buruknya perencanaan yang mereka punya," ungkap Reza.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved