TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Video sekelompok siswa SMK NU 3 Kaliwungu Kendal yang tengah menunjukan sikap kurang ajar kepada gurunya tengah viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 24 detik itu, para siswa SMK NU 3 Kaliwungu tersebut tampak sedang mendorong dan menendang guru mereka secara beramai-ramai.
Kejadian itu dilakukan saat jam pelajaran sedang berlangsung, hal itu terlihat kejadian itu berlangsung di dalam kelas dan situasi kelas tengah banyak siswa.
Saat melakukan aksi kurang ajar itu, para siswa NU 3 Kaliwungu itu melakukan dengan gelak tawa, namun sebaliknya raut muka guru tersebut menujukan muka yang muram menahan marah.
Sang guru pun juga sempat melakukan perlawan dengan melakukan tendangan balik ke siswanya.
Namun para siswa tetap melakukan aksi kurang ajar itu.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan, Kepala SMK NU 3 Kaliwungu, Muhaidin membenarkan bahwa kejadian itu berlangsung di sekolah mereka.
Ia menuturkan bahwa siswa yang melakukan tindakan tersebut yakni siswa kelas X jurusan teknik kendaraan ringan (tkr) dan identitas guru yang dalam video itu yakni Joko Susilo (54).
"Kejadiannya hari Kamis (8/11/2018) Saat itu tengah pelajaran terakhir yaitu pelajaran gambar kosntruksi mesin. Sang guru tengah menyakan salah satu siswa karena tidak membawa alat peraga, siswa lainnya pun jadi gaduh karena temannya tidak membawa. Di saat itu juga ada siswa yang bercanda melempar kertas ke pak joko," jelasnya, Minggu (11/11/2018).
Setelah itu para siswa yang menggoda sang guru dengan melakukan mendorong sang guru, untuk mendapatkan reaksi dari sang guru.
Ia menambahkan bahwa Joko juga dikenal sebagai guru yang sering bercanda sehingga para siswa melakukan hal yang ada di video.
"Itu hanya bercanda karena waktunya sudah mau pulang, kami juga sudah memanggil guru dan para siswa untuk dimintai keterangan karena video itu viral sejak hari jumat dan ternyata itu bercanda," jelasnya
Beberarapa saat setelah kejadian itu berlangsung, dirinya juga melihat kondisi kelas tersebut karena dari kejauhan memang terdengar ramai.
Setelah dicek ternyata kondisi kelas memang ramai karena candaan.
"Saat itu bertepatan dengan saya monitoring tiap kelas, dan memang tidak ada namanya pemukulan dan penendangan trhdap guru, dan siswa pun setelah itu melanjutkan pelajaran juga," jelasnya.