Pasang Tarif Kencan Rp 400 Ribu, Janda Muda Beranak Satu Dianiaya Pelanggannya Karena Tak Puas

Penulis: Damanhuri
Editor: Yudhi Maulana Aditama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - RA (23) nyaris tewas dianiaya teman kencannya di hotel lantaran tidak puas dengan pelayanan plus-plus yang diberikan korban.

Korban RA dilarikan ke Rumah sakit setelah menderita delapan luka tikaman di Hotel Asia Kota Makassar yang diduga dilakukan oleh teman kencannya pada Senin (20/11/2018) malam.

Pelaku yang merupakan teman kencan RA yakni Affandi (19) saat ini sudah berhasil diringkus oleh aparat kepolisian.

RA ditemukan bersimbah darah, usai mengalami delapan luka tusuk di bagian punggung.

RApun terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Grestelina, Jl Hertasning, Kota Makassar, untuk mendapatkan perawatan medis.

"Terduga pelaku sudah kami amankan sekitar pukul 01.00 Wita dini hari tadi, dan saat ini terduga pelaku beserta barang buktinya telah berada di Mapolsek Panakkukang untuk proses hukum lebih lanjut," kata Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap melansir Tribuntimur.com.

Awal mulanya Keduanya berkenalan lewat Facebook komunitas.

Korban menawarkan jasa plus-plus via media sosial Facebook dan menginap di Hotel Asia Makassar.

Warga Jl Hati Rela, Kecamatan Mariso, Kota Makassar,RA (23), menjadi korban penganiayaan di Hotel Asia Makassar, Jl Pengayoman, Kecamatan Panakkukang, Selasa (20/11/2018) sore. (FOTO: Polsek Panakkukang)

Affandi yang mengenal korban lewat media sosial facebook pun tertarik dan langsung bertemu dengan korban dikamar hotel.

Mereka pun bertemu dan masuk ke kamar hotel bersama.

Affandi yang belakangan diketahui berprofesi sebagai tukang bentor (Bentor) ini merasa tidak puas dengan pelayanan plus-plus yang diberikan korban.

Motif Pembunuhan Terungkap, Pemandu Lagu yang Tewas di Dalam Lemari Sering Bawa Pempek

Korban merupakan seorang janda muda yang memiliki satu orang berusia 2,1 tahun.

Karena pelanggannya tak puas saat behubungan badan dengannya, ia pun dianiya dan ditikam oleh korban menggunakan senjata tajam.

Saat diinterogasi polisi, Afandi mengakui perbuatannya.

Ia mengaku kecewa terhadap wanita yang dikenalnya melalui Facebook itu, gegara menolak berhubungan badan untuk kedua kalinya.

Padahal, kata Afandi, mereka telah sepakat melakukan hubungan badan sebanyak dua kali, dengan tarif Rp 400 ribu.

Kecewa hanya dilayani sekali, Afandi pun hanya membayar Rp 150 ribu.

RA diduga tak terima dan memaki Afandi, gegara hanya dibayar Rp 150 ribu.

Temuan Mayat Tanpa Kepala Bikin Geger Warga Kabupaten Banjar, Pelakunya Pemuda Berusia 19 Tahun

4 Kasus Pembunuhan Dalam Sepekan - Wanita Tewas di Lemari Hingga Mayat Dalam Drum

Tak terima terus dimaki, Afandi pun mencabut badik yang memang dibawanya dan menikam RA sebanyak delapan kali di bagian punggung, hingga bersimbah darah di kamar 222.

RA diketahui memang menempati kamar tersebut, sejak sebulan terakhir.

Sekadar diketahui, dugaan penganiayaan terhadap korban pertama kali diketahui oleh karyawan hotel bernama Febrianto Siswa Usman.

Warga Jl Mappaoddang itu mulanya mendengar teriakan minta tolong dari Lantai 2 hotel.

Ia pun segera ke lantai 2 hotel, tepatnya di kamar 222, yang diketahui menjadi tempat menginap korban sejak sebulan terakhir.

Febrianto Siswa Usman menemukan korban bersimbah darah dengan luka tikaman di punggung.

Bukan hanya menemukan korban yang bersimbah darah, Febrianto juga melihat terduga pelaku yang mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna biru putih.

Namun, pria berinisial AL itu berhasil melarikan diri.

Sosok Istri Nurhadi yang Ditangkap terkait Mayat Dalam Drum, Selalu Pergi Dari Sore - Malam

Wanita yang Tewas di Dalam Lemari Dikenal Berparas Cantik, Motifnya Masalah Uang

Personel Polsek Panakkukang telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) melakukan penyelidikan, sambil memasang police line atau garis polisi.

Korban yang bernama RA belakangan diidentifikasi sebagai pekerja seks komersil.

Dugaan ini diperkuat keterangan pelaku, Alfiandi yang mengaku kancan dengan korban melalui closed group,

Facebook, “Enak Makassar 69". Transaksi dan komunikasi berlanjut di aplikasi messenger, Facebook.

"Saya kenalan di Facebook, sudah sebulan dan booking Rp400 ribu," kata pelaku.

Kini korban yang bernampilan modis dan alis ukiran tebal ini masih dirawat di RS Grastelina, JL Hertasning, Panakkukang, Makassar.

Berita Terkini