Santet Tak Mempan
Pembunuhan terhadap Salman (42) warga Pematang Pudu kecamatan Mandau ternyata bukan tanpa alasan. Dugaan pembunuhan terhadap korban dilakukan oleh istrinya sendiri dikarena peselingkuhan.
Istri korban mengeluh kepada selingkuhanya diketahui berinisial AN sering diperlakukan kasar oleh Suaminya.
"Istri korban ini selingkuh kemudian mengadu kepada selingkuhannya sering diperlakukan kasar oleh suaminya, dan meminta mencarikan dukun untuk menyantet korban," terang Kapolres Bengkalis AKBP Yusuf Rahmanto.
Kemudian Rifna dikenalkan oleh Selingkuhanya kepada Honas yang merupakan karyawan sebuah perusahaan di Duri.
Saat bertemu dengan Honas yang mengaku dukun ini Rifna ditemani rekannya Avwita.
"Saat bertemu Honas memberikan remasan jeruk purut yang sudah dimantra. Agar diberikan kepada suaminya agar terkena santet," Kapolres.
Namun setelah dua hari anjuran Honas tidak berefek terhadap suami Rifna.
Kemudian Rifna kembali mendatangi Honas mempertanyakan ramuannya tidak berdampak.
"Dia juga meminta agar Honas untuk meminta agar segera membunuh suaminya. Namun awalnya Honas menolak melakunya," terangnya.
• Ibu Rumah Tangga Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Mandi, Suami Menghilang Bawa Mobil Rental
Namun setelah dibicarakan mereka berdua akhirnya Honas mau melakukan pembunuhan dan meminta upah sebesar Rp 25 juta.
Rifna pun menawarnya dengan bayaran Rp 10 juta hingga keduanya pun sepakat.
Namun, pemayaran kepada pelaku tidak dilakukan secara kontan melainkan dengan cara dicicil.
"Rifna meminta kurang menjadi sepuluh juta dengan pembayaran secara dicicil bayaran awal Rp 3 juta. Sisanya akan di bayarkan apabila BPJS kematian suaminya sudah keluar," jelas Kapolres.
Uang 3 juta tersebut dibayarkan Rifna hasil penjualan emas yg dilaporkan hilang saat pembunuhan Salman.