Melihat kondisi ini istri korban langsung memanggil tetangganya. Kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Mandau.
Petugas mendapat informasi ini langsung menuju tempat kejadian. Petugas langsung melakukan olah TKP dan mengamankan TKP serta memeriksa saksi saksi.
• Cerita Anak dari Wanita yang Rekam Video Penggal Jokowi: Ibu Saya Suka Dokumentasi, Suka selfie
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh polisi, terungkap jika otak pelaku pembunuhan tidak lain adalah istri korban sendiri.
Rifna (31) ternyata merencanakan sejak awal pembunuhan suaminya.
Pengungkapan tersebut setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan bukti kuat yang mengarah pada istri korban.
Kapolres Bengkalis AKBP Yusup Rahamanto kepada tribun, Kamis (16/5) siang menjelaskan, petugasnya yang melakukan penyedikan menemui kejanggalan saat melakukan olah TKP pertama.
"Untuk mengungkap kejanggalan ini tim Polsek Mandau kembali melakukan olah TKP kedua Rabu kemarin. Olah TKP kedua ini dipimpin langsung Kapolsek Mandau Kompol Ricky Ricardo bersama Kanit Reskrim Polsek Mandau," Kata Yusup.
Selain melakukan olah TKP ulang petugas juga melakukan introgasi ulang saksi saksi yang dekat dengan korban dan TKP pembunuhan.
Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan ulang ini akhirya petugas menemukan petunjuk baru.
Di mana penyidik menemukan bungkusan plastik yang berisikan tiga helai kain lap yang sudah kotor dan ada bercak darahnya.
Bungkusan plastik ini ditemukan di tempat pembuangan sampah dibelakang rumah.
"Kita langsung mempertanyakan ini, karena pada olah TKP awal lalu tidak ada di situ. Namun jawaban saksi yakni istri korban tidak jelas dan mencoba berkelit," kata Kapolres.
Karena sudah tidak dapat alasan mengelak sejumlah pertanyaan petugas akhirnya Rifna mengakui perbuatannya yang menyuruh orang lain melakukan pembunuhan terhadap suaminya.
Tak hanya itu, rupanya istri korban menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suaminya.
Istri korban menyusuh 2 orang temannya dengan bayaran Rp 25 juta untuk membunuh Salman.