Tayangan Tak Mendidik Masih Nongol di Televisi, KPI Sebut Alasannya: dari Rating Hingga Selera Pasar

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

Iklan ini menjadi salah satu pemasok uang terbesar bagi media.

Jadi, tidak mengherankan apabila media Televisi dalam hal ini berlomba membuat program yang menarik sehingga angka rating dan share mereka tinggi.

"Perebutan rating dan share ini semakin kecil average pembagiannya, karena makin banyaknya jumlah Televisi sehingga semakin sedikit peluang menghadirkan program siaran alternative. Idealnya semakin banyak TV semakin banyak pilihan program siaran yang ditonton," kata Nuning.

Ammar Zoni Menangis Saat Tahu Irish Bella Hamil, Sempat Bikin Ibel Kesal karena Salah Baca Petunjuk

Suara Terus-terusan Serak, Ria Ricis Operasi Amandel: Aku Deg-degan Takut, Doakan Aku !

Menuruti pasar

Faktor terakhir yang juga masih berkaitan dengan faktor-faktor sebelumnya, adalah pilihan media untuk menuruti selera pasar.

Dari sekian banyak ragam pilihan program Televisi, Nuning menuturkan, sebagian besar audiens menyukai program-program hiburan yang ringan, dibandingkan dengan program informatif.

"Membaca pola dan selera penonton atas program siaran yang 63 persen cenderung menyukai program hiburan dibanding program yang lainnya semisal berita, informasi, dan religi," ucapnya.

Ketua KPI Yuliandre Darwis (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa (Kompas.com)

Dengan memenuhi permintaan pasar atau khalayak, maka program yang mereka buat akan mendapat angka rating dan share tinggi.

Jika sudah begitu, mereka akan mendapatkan banyak pemasukan dari pengiklan yang berharap juga mendapat imbas baik dari banyaknya penonton di program tersebut.

Begitulah siklus industri media berjalan.

Sayangnya, untuk mendapatkan atensi publik banyak produsen yang rela mengesampingkan nilai dan menyajikan konten yang tidak mendidik kepada khalayaknya.

Ini lah yang terjadi, bahkan hingga hari ini.

Enggan Komentari Ayu Ting Ting, Nagita Ditegur Raffi Ahmad saat Sebut Yuni Shara: Mbak, Jangan Tante

Ultimatum Raffi Ahmad, Iis Dahlia Kagum dengan Sosok Nagita Slavina : Fi, Gak Ada Bini Kayak Gini !

Bagaimana menghentikannya?

Melihat siklus dan pola-pola ini, KPI sebagai badan yang memiliki otoritas mengawasi media-media penyiaran di Indonesia melakukan beberapa langkah konkret.

Bukan hanya sekali dua kali KPI mengeluarkan sanksi, baik berupa teguran maupun skors kepada program yang membandel dan tetap menampilkan konten-konten tidak mendidik.

Halaman
123

Berita Terkini