Pembunuhan Anak di Bogor

Keluarga Bocah SD yang Tewas di Bak Mandi Meradang Dengar Pengakuan Tukang Bubur: Keterlaluan !

Penulis: Damanhuri
Editor: Yudhi Maulana Aditama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anggota keluarga korban terkulai lemas sambil terisak saat mendatangi rumah duka sekaligus lokasi ditemukannya jenazah korban bocah umur 8 tahun di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu (3/7/2019).Naufal Fauzy

Keluarga Bocah SD yang Tewas di Bak Mandi Meradang Dengar Pengkuan Tukang Bubur: Keterlaluan !

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Keluarga FA gadis kecil yang jasadnya ditemukan di bak mandi rumah kontrakan meradang mendengar pengakuan pelaku pembunuhan.

Bahkan, keluarga korban meminta pelaku berinisial H dihukum mati karena sudah menghilangkan nyawa gadis kecil yang tak berdosa.

"Meninggalnya korban ini terencana, makanya saya lihat dari kronologis itu, dia seberat-beratnya hukuman mati. Karena anak ini tidak berdosa, tidak ada kaitan apapun dengan pribadinya, menyakiti orang tersebut sampai berbuat jahat kepada si korban," ungkap paman korban, Agus (33) saat ditemui TribunnewsBogor.com, Kamis (4/7/2019).

Seperti diketahui, pelaku bernisial H saat ini sudah berhasil ditangkap oleh polisi setelah sempat melarikan diri usai membunuh FA dirumah kontrakannya.

H yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang bubur itu menyerahkan diri ke polisi pada Rabu (3/7/2019) Polsek Moga, Kabupaten Pemalang.

Pelaku H saat berada di Polsek Moga Pemalang Jawa Tengah. H merupakan pelaku pembunuhan bocah FA (8) warga Megamendung Bogor Jawa Barat. (Kompas.com/Ari Himawan)

Pelaku pembunuhan bocah SD berusia 8 tahun ini merupakan warga Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang.

H tak lain adalah tetangga bocah 8 tahun yang ditemukan tewas dalam bak mandi rumah kontrakan.

Pada polisi tukang bubur pelaku pembunuhan bocah 8 tahun di Bogor mengaku kesal diganggu oleh korban.

Menurut keluarga korban, pengakuan pelaku membunuh FA hanyalah alasan yang dibuat-buat oleh H.

"Saya kira itu alesan aja, itu lebih dari keterlaluan," kata Uwa korban, Rosmana (50) kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (4/7/2019).

Wanita yang tinggal tak jauh dari lokasi kontrakan penemuan jasad korban ini mengatakan bahwa seharusnya pelaku sadar bahwa di lingkungan tempat dia mengontrak memang banyak anak kecil termasuk korban.

Menurutnya, seharusnya sejak awal pelaku tidak mengontrak di kontrakan tersebut jika merasa terganggu tinggal di daerahnya.

"Kan dia ngontrak di sini, kalau merasa terganggu ya pindah, udah tahu di sini banyak cucunya (pemilik kontrakan) anak kecil," kata Ros dengan nada kesal.

Kronologi Pembunuhan Anak di Bogor,Centong & Ember Jadi Saksi Bisu Kematian Gadis Kecil di Bak Mandi

barang bukti kasus pembunuhan anak di Megamendung, Kabupaten Bogor (kolase/Humas Polres Bogor/Istimewa)

Selain itu, Ros juga merasa heran karena pelaku datang sendiri untuk mengontrak di kawasan tempat keluarga korban tinggal itu.

Sebelumnya, lanjut dia, pelaku bukan mengontrak di daerah tersebut, melainkan di tempat kontrakan daerah lain.

"Kan tadinya ngontrak di bawah, kenapa ngontrak ke sini. Kalau bener terganggu, pindah ngontraknya," ketusnya.

Pengakuan Pelaku

Dari keterangan polisi, pelaku menyerahkan diri dengan didampingi keluarganya ke Polsek Moga, Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2019) siang.

Setelah itu, H menjelaskan kepada polisi alasan dirinya membunuh FA yang merupakan cucu dari pemilik kontrakan.

"Dari keterangan pelaku, alasan dia membunuh ialah kesal ketika pulang berdagang diganggu oleh korban. Tanpa pikir panjang ia menghabisi nyawa korbannya dengan menenggelamkan ke kolam kontrakan kosong," kata Kapolres Pemalang AKBP Kristanto Yoga Darmawan.

Seperti diketahui, Jasad FA ditemukan pada Selasa (2/7/2019) malam oleh sang kakek yang mencarinya sejak tiga hari lalu.

Tukang Bubur Kesal Sampai Bunuh Bocah 8 Tahun di Bogor, Kecopetan dan Dihantui Korban dalam Pelarian

Pelaku pembunuhan FA saat diperiksa di Polsek Moga, Rabu (3/7/2019) sore. (ISTIMEWA)

Tubuh gadis kecil itu ditemukan sudah mengeluarkan bau di dalam bak mandi rumah kontrakan yang selama ini dihuni oleh H.

Kapolsek Megamendung AKP Asep Darajat mengatakan bahwa korban ditemukan tewas di dalam bak mandi.

"Posisi waktu ditemukan itu di dalam bak, ditutupin kain, sarung, ditutupi ember. Dia masih pakai baju," kata AKP Asep Darajat kepada wartawan Selasa (2/7/2019) malam

Saat ini, pelaku FA sudah berada di Polres Bogor untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Korban Anak Semata Wayang

FA merupakan anak semata wayang dari pasangan Taufik dan Rahmawati.

"Kita gak nyangka, kasihan ibunya, padahal itu anak satu-satunya," kata Paman korban, Agus (33) kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (3/7/2019).

Agus menuturkan bahwa FA belum lama ini barus saja naik kelas 2 SD.

Ini Sosok Pelaku Pembunuh Bocah SD di Mata Warga, Sejak Subuh Berkeliling Jualan Bubur

Kontrakan pelaku pembunuhan bocah SD di Megamendung, Kabupaten Bogor (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Korban pun kata dia, dikenal sebagai anak yang periang dan cukup aktif.

"Sebelumnya, ayah ibu korban sempat punya anak, tapi meninggal ketika masih bayi. Jadi FA itu anak satu-satunya. Dia orangnya aktif, periang," katanya.

Selama ini, FA kerap tinggal di dua lokasi yakni rumah orang tuanya dan kakeknya di desa yang sama berjarak beberapa ratus meter.

"Tapi paling sering dia di rumah kakek neneknya, karena ayahnya kerja sebagai teknisi di hotel dan ibunya udah 5 tahun jadi TKW di Taiwan," ujarnya.

Berita Terkini