Kisah Hera, Anak Pengayuh Becak, Lulus S2 ITB Hanya 10 Bulan, Langsung Diminta Jadi Dosen Untirta

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Herayati, anak pengayuh becak yang lulus ITB

Sementara ibunya tinggal di rumah mengurus rumah tangga.

Dengan penghasilan yang tidak menentu, sulit dipercaya bahwa Hera bisa menyabet gelar sarjana dan magister di ITB.

Download Lagu MP3 Sungguh Ku Merasa Resah - DJ Remix Disana Menanti Disini Menunggu TikTok Viral

Awal mula masuk ITB

Hera mengatakan, impian untuk masuk ke ITB sudah muncul sejak dirinya SMP.

Selepas lulus SMA, Hera pernah gagal masuk ITB di seleksi pertama lewat jalur undangan.

Tidak patah semangat, dia mengikuti seleksi berikutnya lewat tes tertulis dan lolos di Teknik Kimia.

Herayati dan kedua orang tuanya usai wisuda di ITB (Dokumen Herayati)

Walaupun berasal dari keluarga dengan ekonomi terbatas, Hera tidak pernah ragu untuk tetap melanjutkan kuliahnya.

Dia tetap melaju dengan optimistis.

Pada awal tahun kuliahnya, Hera mendapat sejumlah beasiswa, di antaranya dari program bidik misi dan bantuan dari Pemerintah Kota Cilegon.

Namun, beasiswa tersebut terkadang masih kurang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

Daftarkan Bimbel OB yang Putus Sekolah, Prestasi Gigi di Sekolah Dibongkar, Raffi Ahmad Bereaksi Ini

Sementara mengandalkan kiriman dari orangtuanya juga mustahil.

"Akhirnya saya cari tambahan, mulai dari jadi asisten dosen, hingga ngajar bimbel," kata dia.

Hera akhirnya berhasil lulus S1 pada Juli 2018 lalu dan menjadi salah satu lulusan ITB terbaik dengan predikat cum laude.

Satu bulan setelah lulus, Hera lantas mengambil magister untuk memenuhi syarat menjadi dosen di Untirta.

Dari target lulus satu tahun karena program fast track, Hera mampu menyelesaikannya dalam waktu 10 bulan saja, itu pun setengah masa kuliahnya dihabiskan di Chulalongkorn University Thailand lewat program Student Exchange. 

Halaman
123

Berita Terkini