Papua Rusuh

Lukas Enembe Ancam Pulangkan Seluruh Mahasiswa Papua, Najwa Shihab Sedih, Lenis Kogoya Bereaksi

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lukas Enembe vs Lenis Kogoya

Lukas Enembe Ancam Pulangkan Semua Mahasiswa Papua, Kapolda Minta Sampaikan Pesan Menyejukkan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dugaan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang membuat Gubernur Papua, Lukas Enembe geram.

Imbas peristiwa di Surabaya dan Malang, pecah kerusuhan di beberapa wilayah di Papua dan Papua Barat.

Lukas Enembe bereaksi dengan kejadian di Surabaya dan Malang.

Lukas Enembe pun mengancam akan memulangkan semua mahasiswa Papua di seluruh Indonesia.

Hal itu akan dilakukan Lukas Enembe jika para mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan itu tidak mendapatkan rasa aman.

Hal itu diungkapnya Lukas Enembe saat menjadi nara sumber di Mata Najwa Rabu (21/8/2019) malam di Jakarta.

Sementara itu, secara terpisah Kapolda Papua Irjen Rudolph A Rodja meminta kepada Gubernur Papua untuk memberikan pesan yang menyejukkan selama berada di luar Papua.

Sebab sebagai kepala daerah, menurut Irjen Rudolph A Rodja, suara Gubernur Lukas Enembe diyakini akan didengar oleh masyarakat sehingga pesan-pesan perdamaian sangat diharapkan keluar dari yang bersangkutan.

Seperti yang diketahui pada acara Mata Najwa, Lukas Enembe menyoroti pembangunan Jalan Trans Papua yang dibangun oleh Jokowi.

Menurutnya hingga saat ini warga Papua tidak pernah lewat jalan tersebut.

Sehingga menurutnya yang dibutuhkan warga Papua saat ini bukanlah pembangunan, melainkan kehidupan.

Tak hanya itu, Lukas Enembe juga mengatakan kalau pihaknya akan memulangkan mahasiswa Papua yang merasa tak aman selama menempuh pendidikan di luar Papua.

"Jadi Mba Najwa, saya sudah putuskan tim saya dari kodam, pemerintah daerah akan datang lihat mahasiswa kita di seluruh Indonesia, kalau mahasiswa bilang kami ingin pulang, ya saya akan bawa mereka (pulang)," katanya dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Najwa Shihab, Kamis (22/8/2019).

• Soroti Proyek Jokowi Bangun Trans Papua, Najwa Shihab Terdiam Dengar Lukas Enembe Bongkar Fakta Ini

• Lenis Kogoya Sebut Jokowi Akan Bangun Papua, Gubernur: Orang Papua Butuh Kehidupan Bukan Pembangunan

"Anda akan bawa pulang Pak?," tanya Najwa Shihab.

"Bawa pulang," jawab Lukas Enembe mantap.

Najwa Shihab kemudian penasaran apa alasan Lukas Enembe membawa para mahasiswa itu pulang.

"Kenapa dibawa pulang?," tanya Najwa Shihab lagi.

"Selama NKRI tidak aman, mereka tidak akan bisa belajar," jawab Lukas Enembe

"Tapi kalau dibawa pulang, mereka nanti tidak bisa melanjutkan kuliah?," kata Najwa Shihab.

Lukas Enembe vs Lenis Kogoya (Kolase Tribunnews dan Kompas.com)

Lukas Enembe pun tampaknya tak main-main dengan pernyataannya itu, bahkan ia akan menyiapkan universitas penampungan di Papua.

"Kami sudah sepakat untuk masuk ke 3 universitas negeri di sana, itu yang mau kita bicarakan pada pertemuan besok, kalau memungkinkan bakal ada PNJ sudah tawarkan satu universitas untuk penampungan," tandasnya.

"Tapi nanti menjadi tambah tidak dekat dengan saudara-saudara yang lain Pak kalau dibawa pulang ke Papua?," kata Najwa Shihab dengan suara yang terdengar sedih.

"Ndak, kalau tidak aman, pasti saya bawa pulang," lanjut Lukas Enembe.

• Moeldoko Sebut Ada Kelompok yang Terganggu Upaya Jokowi Bangun Papua

• Kapolda : Saya Harap Pak Gubernur Papua Sampaikan Pesan yang Menyejukkan

Melihat keseriusan yang disampaikan oleh Lukas Enembe itu, Staf Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua Lenis Kogoya menyebut kalau sang gubernur tidak sedang marah.

"Memang kami orang gunung itu biasa seperti itu, kami mohon maaf, ini kakak bukan marah tenang saja," ujarnya mencairkan suasana.

Kemudian Najwa Shihab pun meminta para penonton tepuk tangan agar ketegangan di ruangan tersebut mencair.

Lenis Kogoya kemudian menjelaskan kalau pihak Pemerintah Pusat akan menjamin keamanan mahasiwa Papua yang kuliah di seluruh Indonesia.

Pemerintah juga akan memberikan tiga rekomendasi untuk mengurai permasalahan tersebut.

"Pertama, akan bangun asrama nusantara, di situ akan dilengkapi semua fasilitas termasuk fasilitas olahraga, belajar, dan sebagainya, kemensos akan berikan kartu non tunai, kasih beasiswa," ujar Lenis Kogoya.

Selain itu menurutnya, Mendagri akan memebuat MoU bersama Gubernur Papua dan Papua Barat dengan Gubernur Jawa Timur.

"Nanti semua provinsi di mana mahasiswa ada akan Mou semua, nanti semua provinsi di mana ada mahasiswa Papua maka akan Mou semua," tambahnya.

"Yang ketiga, akan ada pertukaran CPNS dari Papua bisa kerja di Jawa, dan sebaliknya. Jadi semua provinsi ada anak Papua, jadi itulah namanya Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu," tutupnya.

Sementara itu, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Papua menggelar pertemuan di Mapolda Papua, Jayapura, Kamis (22/08/2019).

• Jokowi Curiga Ada Penumpang Gelap saat Kerusuhan Papua, Lukas Enembe Minta Proses Hukum Ditegakkan

• Sebut Ada Penumpang Gelap di Kerusuhan Papua, Ini Cara Jokowi Memenangkan Kembali Hati Warga Papua

Dalam pertemuan tersebut hadir kapolda Papua, pangdam XVII/Cenderawasih dan Danlanud Silas Papare.

Unsur Forkompinda Papua usai melakukan pertemuan untuk membahsa perkembangan situasi yang berkembang saat ini, di Mapolda Papua, Jayapura, Kamis (22/08/2019). (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Dari unsur pemerintah, Pemprov Papua hanya diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Musa Isir.

Sementara Gubernur dan Wakil Gubernur Papua sedang berada di luar daerah.

"Kita berharap Pak Gubernur yang sekarang sedang di Jakarta menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan, jangan yang tidak menyejukkan. Karena kalau Gubernur sudah menyampaikan pesan yang menyejukkan, maka saya yakin semuanya selesai," kata Kapolda Papua Irjen Rudolph A Rodja usai pertemuan.

Sebagai kepala daerah, sambung Irjen Rudolph A Rodja, suara Gubernur Papua Lukas Enembe diyakini akan didengar oleh masyarakat sehingga pesan-pesan perdamaian sangat diharapkan keluar dari yang bersangkutan.

Terlebih, hari ini Gubernur Papua Lukas Enembe dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara untuk membahas beberapa masalah.

"Hari ini beliau akan bertemu dengan pimpinan tertinggi negara dan kita berharap bahwa beliau akan menyampaikan kepada masyarakat Papua bahwa sudah selesai, sudah ditangani oleh pemerintah, tidak perlu lagi ada (unjuk rasa)," tutur Irjen Rudolph A Rodja.(*) (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Berita Terkini