TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemenkominfo) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat menerima tautan atau lampiran dokumen yang diterima melalui WhatsApp tentang virus corona.
Sebab, bisa saja pesan tersebut telah disusupi virus Malware yang bisa mengambil alih ponsel pengguna.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangarepan mengatakan, para hacker seringkali memanfaatkan isu yang sedang hangat untuk meretas ponsel atau perangkat lain.
Sebab, masyarakat ingin mengikuti perkembangan informasi terkait isu hangat, seperi virus corona baru-baru ini.
• virus corona, Korban Meninggal di China Mencapai 425 Orang
• Cara Sembunyikan Foto Profil WhatsApp, Privasi Dijamin Tetap Terjaga
• 8 Filter Populer di Instagram Story, Mulai Game Flying Face hingga 2020 Prediction, Mana Favoritmu?
Sehingga, mereka akan terpancing untuk membuka pesan yang diam-diam berisi Malware.
"Malware itu menempel di hoaks-hoaks ini supaya bisa memancing orang penasaran lalu membukanya," jelasnya Semmy di konferensi pers persebaran informasi tentang virus corona di kantor Kominfo, di Jakarta, Senin (3/2/2020).
FOLLOW:
Apalagi, menurut Kemenkominfo, WhatsApp menjadi platform paling banyak digunakan untuk menyebarkan hoaks.
Pria yang akrab disapa Semmy itu mengatakan Kominfo telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memonitor Malware yang kemungkinan masuk di dalam tautan berita hoaks.
• Ilmuwan Deteksi Penyebaran virus corona Lewat Remote, Gagang Pintu dan Keyboard
Trojan hingga worm
Sebelumnya, firma keamanan Kaspersky menemukan adanya file berbahaya yang menyamar sebagai dokumen terkait virus corona.
Dokumen tersebut menyamar dalam format file pdf, mp4, dan docx tentang virus corona.
Di dalam file-file tersebut tersembunyi berbagai ancaman seperti trojan hingga worm yang bisa melumpuhkan, menyalin data, dan mengganggu pengoperasian komputer atau jaringan komputer.
"Sejauh ini kami hanya melihat sejumlah 10 file unik, tetapi karena aktivitas demikian kerap terjadi dengan topik populer di media, maka kami memperkirakan kecenderungan ini akan bertambah," jelas Anton Ivanov, analis Malware Kaspersky.
Senada dengan Semmy, Ivanov mengatakan masyarakat akan terpancing membuka pesan-pesan ini karena mengkhawatirkan kesehatan mereka terkait persebaran virus corona, yang sayangnya dimanfaatkan oleh hacker untuk menyebarkan Malware.