Bahkan, Aulia Kesuma sampai membeli seekor kuda agar keinginnya membunuh sang suami bisa tercapai.
Kuda tersebut digunakan untuk ritual santet yang ditujukan kepada sang suami.
Aulia Kesuma juga mengeluarkan biaya Rp 45 juta untuk ritual beli kuda dan imbalan untuk dukun santet.
Namun, upaya santet sang dukun suruhan Aulia Kesuma tidak berhasil.
kemudian, Aulia Kesuma dan Rody Syahputra Jaya sepakat membunuh Pupung Sadili dengan ditembak.
Rody Syahputra Jaya kemudian meminta Rp 25 juta untuk biaya beli peluru.
• PSK di Bawah Umur Ditarget Layani 50 Pria Hidung Belang Dalam Sebulan, Didenda Jika Tak Tercapai
Namun, upaya pembunuhan itu kembali gagal karena Rody mengaku kesulitan menembak Pupung Sadili yang jarang keluar rumah.
Hingga kemudian, Rody Syahputra Jaya kembali mencarikan dukun santet lagi di daerah Yogyakarta.
Di bulan Agustus 2019, Rody Syahputra Jaya mendapatkan dukun baru dan memberitahukannya kepada Aulia Kesuma.
Aulia Kesuma dan sang anak, Geovanni Kelvin yang kini berstatus sebagai terdakwa terbang ke Yogyakarta untuk menemui dukun santet tersebut.
Aulia, putranya dan Rody menemui dukun bernama Mbah Borobudur, lalu membahas cara membunuh Pupung Sadili dengan disantet.
Kemudian, dibuat skenario perampokan dengan biaya operasional Rp 50 juta atau dibakar dengan biaya operasional Rp 25 juta.
"Terdakwa satu Aulia dan terdakwa dua Geovanni memilih membunuh korban dengan cara dibakar, lalu mengirimkan uang senilai Rp 25 juta kepada pelaku Rody," jelas JPU Sigit.
Tangis Aulia Kesuma
Keluarga korban pembunuhan ayah dan anak di Lebak Bulus meluapkan emosinya saat terdakwa Aulia kesuma dan putranya Geovanni Kelvin hendak meninggal ruang sidang lima Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).