Tak hanya Kodir, adiknya pun turut mengevakuasi siswa SMPN 1 Turi.
• Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi di Sleman, Mahfud MD Tegur Sekolah
• Polisi Tetapkan Guru SMP sebagai Tersangka Kasus Susur Sungai di Sleman
"Adik saya ikut turun. Adik saya yang mengevakuasi mereka. Saya fokus menolong anak-anak yang berada di tengah, adik saya mengevakuasi yang berada di pinggir," katanya.
Saat mengevakuasi, Kodir meyakini tidak ada siswa yang hanyut.
Pasalnya kebanyakan dari mereka memegangi batu atau apapun untuk bertahan.
"Selama mengevakuasi anak-anak, saya tak melihat ada siswa maupun siswi hanyut terbawa arus. Semua bertahan, dengan cara memegangi apapun yang ada di sungai," katanya.
Kodir mengatakan berhasil mengevakuasi kurang lebih 20 orang.
"Enam anak dalam kondisi lemas. Banyak perempuannya," katanya.
Kodir juga mengatakan ada warga lain yang ikut membantu evakuasi siswa SMPN 1 Turi.
"Di tempat lain di sungai, saya juga melihat beberapa warga mengevakuasi siswa-siswi yang berada di pinggir sungai sambil memegangi bebatuan. Mereka membantu pakai tali," katanya.
Setelah mengevakuasi, Kodir juga mencoba mencari tangga bambu untuk menyeberang.
"Setelah semua terevakuasi dan berada di atas tebing, saya coba mencari tangga bambu. Gunanya untuk menyeberangkan mereka ke jalur yang memungkinkan untuk dilalui.
Proses evakuasi yang saya lakukan berlangsung lebih kurang tiga jam dari pukul 14.30 sampai 17.30," katanya.
Kodir lalu pulang.
Setelah magrib, Kodir memutuskan untuk kembali lagi.
"Setelah menolong, saya pulang. Habis maghrib saya balik lagi, nyari lagi. Nengok di lembah Sempor, sampai pukul 21.30, terus ada yang ketemu satu lagi itu. Iya meninggal," katanya.(*)